pekerjaanpada pekerjaan beton bertulang antara BOW & HSPK adalah sebesar 3,912 %, sedangkan HSPK & Lapangan adalah sebesar 0,816 %, Membuat Analisa 1 m3 Pekerjaan Beton Berdasarkan Dimensi Menghitung Kebutuhan Kg Besi dan Bekisting Pada 1 m3 Beton Disini akan membahas tentang bagaimana cara membuat analisa 1m3 pekerjaan beton berdasarkan dimensinya, menghitung kebutuhan besi tiap m3 dan luas bekisting yang diperlukan. Akan diambil contoh membuat analisa kolom dengan dimensi 25x25 cm. Kenapa membuat analisa sendiri ? Pada analisa SNI, untuk pekerjaan beton, analisa yang ada adalah analisa yang berdasarkan kg berat besi seperti pembuatan 1m3 kolom beton bertulang 150 kg, pembuatan 1m3 sloof beton bertulang 200 kg, atau analisa kolom dan ring balk praktis baik dalam satuan m3 maupun m'. Lalu bagaimana kita tahu analisa mana yang digunakan ? Misal pada hitungan rab kita terdapat item kolom 30x30 cm dan kolom 15x15 cm, Apa kita akan menggunakan analisa 200 kg pada kolom 30x30 kg dan 150 kg pada kolom 15x15 cm ? Dengan dasar karena dimensi lebih besar pasti kg lebih berat. Padahal bila dihitung, kg pada kolom 15x15 cm bisa lebih besar daripada kg pada kolom 30x30 cm. Karena ketidak tahuan kita inilah yang kadang membuat kita salah menentukan harga sehingga harga yang tertera di rab hasilnya akan berbeda ketika dikerjakan dilapangan nanti. Oleh karena itu diperlunya membuat analisa pekerjaan beton berdasarkan dimensi yang direncakan serta kandungan besi yang telah ditentukan, sehingga setiap beton dengan dimensi dan kandungan besi berbeda akan memiliki harga yang berbeda pula akibat kebutuhan besi dan bekisting yang pastinya tidak sama. Dengan begitu diharapkan harga beton sudah sesuai dan tidak ada kesalahan pada pengaplikasian harga seperti jika kita menggunakan analisa yang berdasarkan kg besi. Kolom 25x25 cm Bisa dilihat pada gambar diatas, disini saya ambil contoh kolom dengan dimensi 25x25 cm yang akan dibuat analisanya. Bagi yang belum tahu apa itu maksud "D" pada 2D13, itu berarti kolom menggunakan besi ulir diameter 13 mm, jika simbolnya menggunkan "Ø" maka yang digunakan adalah besi polos. Jadi menurut gambar diatas kolom dengan dimensi 25x25 cm memiliki tulangan utama ulir berjumlah 4 buah dengan diameter 13 mm dan besi begel dimesi 8 mm dengan jarak pemasangan 150 mm. Pembuatan analisa Contoh Susunan Analisa Gambar diatas merupakan susunan analisa beton berdasarkan dimensi yang biasa saya gunakan, bisa dilihat pada kolom komponen, yang pertama terdapat beton berdasarkan mutu yang digunakan, kedua pembesian besi ulir sebagai tulangan utamanya, bila terdapat tulangan polos sebagai tulangan utama maka bisa ditambahkan dibawahnya, yang ketiga ada pembesia besi polos yang digunakan sebagai tulangan begel, dan yang terakhir yang keempat ada bekisting kolom 2x pakai. Lalu ada kolom satuan yang merupakan satuan yang digunakan berdasarkan harga satuan, kolom kuantitas yang merupakan hasil perhitungan volume yang akan dihitung kebutuhannya pada pembahasan kali ini, kolom harga satuan yang berasal dari analisa SNI yang digunakan untuk menentukan harga setiap komponen, kolom jumlah harga yang merupakan hasil perkalian antara harga satuan dengan kuantitas. Yang perlu disiapkan Sebelum masuk pada bagian perhitungan, yang harus disiapkan adalah analisa pekerjaan berdasarkan komponen yang kita gunakan pada analisa tersebut, berikut adalah lampiran gambar analisa SNI yang saya gunakan untuk pembuatan analisa pekerjaan beton tersebut. Analisa 1m3 Beton K200 Analisa 1kg Pembesian Dengan Besi Polos Analisa 1kg Pembesian Dengan Besi Ulir Analisa 1m2 Pasang Bekisting Untuk Kolom 2x Pakai Menghitung panjang beton yang dibutuhkan Sekarang masuk pada bagian perhitungan, hal pertama yang dihitung adalah mencari panjang dari dimensi beton yang digunakan. Mengapa perlu mencari panjang ? Ya karena nanti kita akan menghitung panjang besi utama dan jumlah begel dalam 1m3 kolom ini, sedangkan yang kita ketahui baru luasan kolom yaitu 25x25 cm, kita belum tahu panjang yang dibutuhkan agar kolom dengan dimensi 25x25 cm ini mencapai volume 1 m3. Bisa dilihat pada gambar dibawah ini, yang dilingkari adalah panjang yang dibutuhkan kolom 25x25 cm untuk mencapai volume 1 m3. Caranya 1 m3/luasan beton 1 m3 / m x m = 16 m Jadi, untuk mencapai volume 1 m3 maka diperlukan panjang 16 m. Bisa dibuktikan dengan x x 16 = 1 m3. Perhitungan beton Untuk Beton tidak ada perhitungan khusus, karena kita membuat analisa pekerjaan 1 m3 beton, maka volume beton yang digunakan juga 1 m3, bisa dilihat pada kolom kuantitas. Beton mutu K200 kuantitasnya 1. Perhitungan besi ulir tulangan utama Caranya panjang beton x jumlah tulangan x berat besi / panjang 1 lonjor Maka, 16 m x 4 x 12 kg / 12 m = 64 kg 16 adalah panjang beton kolom 25 x 25 cm untuk mencapai 1 m3 yang kita hitung diawal. 4 adalah jumlah tulangan utama, bisa dilihat pada gambar kolom. 12 kg merupakan berat besi ulir diameter 13 mm dalam 1 lonjor, bisa dilihat pada tabel besi yang disertakan dibawah. 12 m merupakan panjang 1 lonjor besi, jadi disitu terdapat 12 kg / 12 m adalah untuk mencari berat 1 m besi ulir diameter 13 mm. Perhitungan besi polos tulangan begel Caranya panjang beton / jarak antar begel +1 x berat besi / panjang 1 lonjor x keliling tulangan begel Maka, 16 m / m + 1 x kg / 12 m x m + m + m + m + m = kg 16 adalah panjang beton kolom 25 x 25 cm untuk mencapai 1 m3 yang kita hitung diawal. Dibagi yang merupakan jarak antar begel yang tertera pada gambar untuk mencari jumlah begel, hasilnya ditambah 1 yang merupakan sebagai pengaman, bisa ditambahkan bisa juga tidak. Sama seperti 12 kg, kg adalah berat 1 lonjor besi polos diameter 8 mm yang bisa dilihat pada tabel besi polos, dan dibagi 12 m untuk mencari berat besi dalam 1 m. Dan yang terakhir adalah keliling begel kenapa m, karena dimensi kolom kita 25 cm, dan terdapat selimut beton yang tebalnya cm pada dua sisi, jadi 25 cm - cm + cm = 20 cm = m, lalu ditambah yang merupakan tekukan tulangan begel. Perhitungan bekisting Caranya panjang beton x keliling bagian yang dibekisting Maka, 16 m x m x 4 = 16 m2 16 adalah panjang beton kolom 25 x 25 cm untuk mencapai 1 m3 yang kita hitung diawal. Keliling bekisting adalah keliling permukaan beton yang dibekisting, karena pada kolom keempat sisinya dibekisting maka dihitung x 4 sisi, berbeda dengan balok yang dibekisting pada 3 sisi dan sloof yang pada 2 sisi. Setelah semua item selesai dihitung, dan hasil perhitungan sudah ditulis pada kolom kuantitas, langkah terakhir tinggal mengalikan antara volume dan harga satuan yang kemudian dijumlah untuk mengetahui berapa harga 1 m3 beton, jika pada contoh diatas maka harga 1 m3 kolom dengan dimensi 25 x 25 cm adalah juta rupiah. Dan harga satuan beton inilah yang nantinya akan dikali dengan volume beton kolom dimensi 25x25 cm. Nah bisa dilihat juga untuk total berat tulangan adalah 64 + = kg/m3, tidak sampai 150 kg jika kita hendak menggunakan analisa beton 150 kg besi, maka dari itu inilah pentingnya membuat analisa beton sendiri, semoga bermanfaat. Demikian cara membuat analisa pekerjaan beton berdasarkan dimensinya, semoga bermanfaat, jika ada yang ingin ditanyakan bisa meninggalkan di kolom komenter, terima kasih. Maaf jika gambar tabelnya tidak jelas . Popular posts from this blog Rute Ternyaman Menikmati Gunung Bromo Perjalanan ke Bromo dari Malang Jeng………jeng……….jeng, di awal tahun 2018 ini gue pengen ngebahas soal tempat yang udah pasti banyak orang tau, yak, Gunung Bromo. Sekalipun udah pasti banyak yang tahu soal ini bahkan kalian yang ngebaca juga mungkin udah kesini, tapi tetep aja gue pengen nulis artikel ini, karena yang pengen gue share adalah jalur yang enak buat dilalui pengendara motor pribadi terutama yang dari Malang, menurut gue pastinya. Seperti yang kita tahu gunung Bromo berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang . A kses untuk menuju lautan pasir setahu gue sampai saat ini dari 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Malang melalui Tumpang, Kabupaten Pasuruan melalui Wonokitri dan Kabupaten Probolinggo melalui Ngadisari, sedangkan untuk Kabupaten Lumajang setahu gue hanya sampai kawasan B 29, untuk turun ke lautan pasir harus berjalan kaki, tidak bisa dengan motor bebek biasa, apalagi matic. Setiap rute ke Bromo memiliki ke PENDAKIAN GUNUNG MERBABU DARI MALANG VIA CUNTEL Pendakian Gunung Merbabu Sebenarnya pendakian ini udah lama, tapi karena pingin banget nulis sekalian buat kenangan kalau seandainya nanti gue lupa pengalaman ini, jadi inilah, pengalaman gue waktu mendaki ke gunung merbabu. Oke, gue inget banget tanggal itu, 5 Mei 2016, selain karena difoto ada tanggalnya, gue inget pasti kalo itu pas tanggal merah yang hampir jejer jadi kayak weekend panjang. Anggotanya 4 orang, gue, sodara gue cewek, cewek gue, dan temen gue. Semuanya udah kami siapin mulai dari biaya, logistik, sewa alat, P3K, lama pendakian, dan sebagainya, yang jelas, itu merupakan persiapan paling mateng yang coba gue bikin. Tapi ternyata gue lupain satu hal dari semua itu, kenyataan kalo itu adalah hari yang pas banget buat liburan, mampus ! Bukan masalah kalo udah pesen tiket jauh jauh hari, tapi waktu itu gue nggak pesen tiket bis malem dulu karena takut ada sebuah acara yang akan menggagalkan acara gue, entah itu dari kampus atau kantor. Dan jadi PerangkatLunak Analisa Harga Satuan (PAHS 3.1) Pekerjaan Jalan dan Jembatan sesuai dengan Spesifikasi Umum 2010 Revisi-1, digunakan oleh Seksi 8.1 Beton dan Beton Kinerja Tinggi Seksi 8.2 Beton Pratekan Seksi 8.3 Baja Tulangan Seksi 8.4 Baja Struktur Seksi 8.5 Baja Fondasi Tiang Bor Sekan (Secant Pile) Seksi 8.6 Fondasi Tiang ArticlePDF AvailableAbstractHasil analisa biaya pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai sesuai dengan analisa pihak kontraktor dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed didasarkan pada laporan harian proyek, estimasi pekerja dan alat yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangan didapatkan Rp. Hasil perhitungan estimasi biaya pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai dengan menggunakan metoda AHSP SNI 2016 menggunakan software Microsoft Excel didapatkan sebesar Selisih biaya total pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai kedua metode ini adalah sebesar Penggunaan estimasi biaya pihak kontraktor dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed didapatkan hasil yang lebih rendah dari pada analisa AHSP SNI 2016. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 92 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang Berdasarkan BCWP dan AHSP SNI 2016 Proyek Pembangunan Aeon Mixed Use Apartemen 3 Sentul City Bogor 1Monika Natalia, 2Fauna Adibroto, 3Desmon Hamid, 4Mafriyal Muluk, 5Rahma Dinna 1, 2, 3, 4, 5 Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email monikanatalia75 fauna_adibroto desmon_hamid mafriyalmuluk60 rahmadinna19 Abstrak Hasil analisa biaya pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai sesuai dengan analisa pihak kontraktor dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed didasarkan pada laporan harian proyek, estimasi pekerja dan alat yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangan didapatkan Rp. Hasil perhitungan estimasi biaya pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai dengan menggunakan metoda AHSP SNI 2016 menggunakan software Microsoft Excel didapatkan sebesar Selisih biaya total pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai kedua metode ini adalah sebesar Penggunaan estimasi biaya pihak kontraktor dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed didapatkan hasil yang lebih rendah dari pada analisa AHSP SNI 2016. Kata Kunci estimasi biaya, RAB Rencana Anggaran Biaya, AHSP SNI 2016, Budgeted Cost of Work Performed, harga satuan, beton bertulang. ©2019 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Abstract The results of the analysis of the cost of reinforced concrete work on columns, beams, and slabs are in accordance with the analysis of the contractor using the Budgeted Cost of Work Performed method based on the project's daily report, estimation of workers and equipment used in accordance with field conditions. -. The results of the calculation of the estimated cost of reinforced concrete work on columns, beams, and floor slabs using the 2016 SNI AHSP method using Microsoft Excel software were obtained at Rp.. -. The difference in the total cost of reinforced concrete work on the columns, beams, and floor slabs of these two methods is The use of contractor cost estimates using the Budgeted Cost of Work Performed method has lower results than the 2016 SNI AHSP analysis. Keywords estimated costs, RAB Cost Budget Plan, SNI AHSP 2016, Budgeted Cost of Work Performed, unit price, reinforced concrete. 1. PENDAHULUAN Pekerjaan beton bertulang merupakan faktor penentu dari pembangunan suatu proyek gedung, dimana pada pekerjaan beton bertulang tersebut memiliki volume pekerjaan yang besar diantara pekerjaan yang lain. Untuk itu, selaku kontraktor yang akan mengikuti tender dan sedang membuat dokumen penawaran harus lebih detail dalam menganalisa harga satuan pekerjaan. Sehingga hasil perhitungan analisa harga satuan pekerjaan didapatkan lebih efektif dan efisien dengan harga yang rendah. Permasalahan yang selama ini sering kali dilihat bahwa kontraktor membuat analisa harga satuan pekerjaan mendekati dengan analisa Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 93 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 harga satuan pekerjaan pada SNI dan membuatnya dengan menggunakan Microsoft excel. Padahal dengan Microsoft project kontraktor bisa mendapatkan hasil yang efektif dan efisien seperti yang diinginkan dan juga berguna bagi penyedia jasa konstruksi lainnya. Indeks biaya atau koefisien berpengaruh terhadap besarnya harga satuan pekerjaan konstruksi. Analisa biaya yang saat ini digunakan mengacu pada indeks Analisa Harga Satuan Pekerjaan AHSP menurut SNI Standar Nasional Indonesia. Namun pada saat ini, kontraktor umumnya membuat harga penawaran berdasarkan indeks biaya yang tidak seluruhnya berpedoman pada analisa menurut SNI. Para kontraktor lebih cenderung menghitung harga satuan pekerjaan berdasarkan dengan indeks biaya mereka sendiri yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi, walaupun tidak terlepas dari analisa SNI.. 2. TINJAUAN PUSTAKA ESTIMASI BIAYA Perkiraan biaya atau estimasi biaya adalah seni memperkirakan the art of approximating kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu Soeharto, 1997. RENCANA ANGGARAN BIAYA RAB Menurut Ibrahim 1993, yang dimaksud rencana anggaran biaya begrooting suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. ANALISA HARGA SATUAN Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah kerja, dan peralatan dengan harga bahan bangunan, standart pengupahan pekerja dan harga sewa/beli untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi. Analisa harga satuan pekerjaan ini dipengaruhi oleh angka koefisien yang menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat, dan nilai satuan upah tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat digunakan sebagai acuan/panduan untuk merencanakan suatu pekerjaan. BUDGETED COST OF WORK PERFORMED BCWP Budgeted Cost of Work Performed BCWP adalah jumlah nilai hasil pekerjaan yang telah diselesaikan untuk suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu, didapat dari laporan prestasi mingguan Luthan & Syafriandi, 2006. Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 94 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 BETON BERTULANG Beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya. SNI 03-2847-2002, Pasal Sifat utama dari baja tulangan, yaitu sangat kuat terhadap beban tarik maupun beban tekan. 3. METODOLOGI PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah menganalisa harga satuan pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai pada proyek Aeon Mixed Use Project Phase II-Apartemen 3 Sentul City Bogor dengan menggunakan analisa pada proyek dan AHSP SNI 2016. Bagan alir kerja flowchart sebagai berikut. Identifikasi dan Pengumpulan Data Data - data yang diperoleh - Gambar proyek - RAB proyek - Daftar harga satuan pekerjaan - Software Microsoft Project - Literatur yang menunjang jurnal, text book, dll - Kurva S - Laporan harian & mingguan Analisa Software Microsoft Project Analisa Terhadap Harga satuan Bahan, Upah, dan Alat Analisa Terhadap - Unit Pekerjaan - Durasi Pekerjaan - Kapasitas Pekerjaan KOMPARASI - Bahan - Upah - Alat Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 95 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Pekerjaan Pembetonan Man Hour Pekerjaan Pembetonan Pekerjaan pembetonan kolom yang dilakukan 1 orang tukang pada tanggal 14 Agustus 2018 dapat menghasilkan volume beton sebesar 0,48 m³ dalam waktu 55 menit. Time Factor = 55 menit60 menit = 0,92 jam tenaga kerja Maka man hour untuk 1 m³ volume beton pada tanggal 14 Agustus 2018 Man hour = 0,920,48 = 1,93 jam tenaga kerja/m³ Dari hasil perhitungan hari pengamatan yang berikutnya kemudian dihitung nilai rata-ratanya sehingga didapatkan nilai koefisien man day untuk pekerjaann pembetonan kolom sebesar 1,62 jam tenaga kerja/m³. Man Day Pekerjaan Pembetonan Besarnya koefisien man day untuk 1 m³ volume beton dalam waktu 7 jam dalam 1 hari kerja untuk jenis tenaga kerja tukang adalah sebagai berikut. Koefisien Man Day = Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐻𝑜𝑢𝑟Jumlah jam kerja dalam 1 hari = 1,6237 jam = 0,232 Hasil perhitungan untuk tenaga kerja lain dapat dilihat pada tabel 1, pembetonan balok pada tabel 2, dan pembetonan pelat lantai pada tabel 3. Tabel 1. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembetonan Balok Tabel 3. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembetonan Pelat Lantai Pekerjaan Pembesian Man Hour Pekerjaan Pembesian Pekerjaan pembesian yang dilakukan 1 orang tukang pada tanggal 13 Agustus 2018 dapat menghasilkan 24,91 kg dalam waktu 50 menit. Jam tenaga kerja =50 menit60 menit Tabel 2. Koefisien Man Day tenaga kerja untuk pekerjaan pembetonan kolom Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 96 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 = 0,83 jam tenaga kerja Maka man hour untuk 1 kg volume besi kolom pada tanggal 13 Agustus 2018. man hour = 0,8324,91 = 0,033 jam tenaga kerja/kg Dari hasil perhitungan hari pengamatan berikutnya kemudian dihitung nilai rata-ratanya sehingga didapatkan nilai koefisien man hour untuk pekerjaan pembesian kolom sebesar 0,0337 jam tenaga kerja/kg. Man Day Pekerjaan Pembesian Besarnya koefisien man day untuk 1 kg volume besi dalam waktu 7 jam dalam 1 hari kerja untuk jenis tenaga kerja tukang adalah sebagai berikut Koefisien Man Day =Koefisien Man HourJumlah jam kerja dalam 1 hari =0,03377 𝑗𝑎𝑚 = 0,0048 Hasil koefisien tenaga kerja lain dapat dilihat pada tabel 4, pembesian balok pada tabel 5, dan pembesian pelat lantai pada tabel 6. Tabel 4. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembesian Kolom Tabel 5. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembesian Balok Tabel 6. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembesian Pelat Lantai Pekerjaan Pembekistingan Man Hour Pekerjaan Pembekistingan Pekerjaan pembekistingan yang dilakukan 1 orang tukang pada tanggal 14 agustus 2018 dapat menghasilkan volume pembekistingan sebesar 1,40 m² dalam waktu 55 menit. Jam tenaga kerja = 55 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,92 jam tenaga kerja Maka man hour untuk 1m² volume pembeskitingan pada tanggal 14 agustus 2018. Man hour = 0,920,70 = 1,31 jam tenaga kerja/m² Dari hasil perhitungan hari pengamatan yang berikutnya kemudian dihitung nilai rata ratanya sehingga didapatkan nilai koefisien man day untuk pekerjaan pembekistingan kolom sebesar 1,26 jam tenaga kerja/m². Man Day Pekerjaan Pembekistingan Besarnya koefisien man day untuk 1 m² volume pembekistingan dalam waktu 7 jam Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 97 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 dalam I hari kerja untuk jam tenaga kerja tukang adalah sebagai berikut. Koefisien man day = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑎𝑛 ℎ𝑜𝑢𝑟𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 1,267 𝑗𝑎𝑚 = 0,18 Hasil perhitungan untuk jenis tenaga kerja lain dapat dilihat pada tabel 7, pembekistingan balok pada tabel 8, dan pembekistingan pelat lantai pada tabel 9. Tabel Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembeskitingan Kolom Tabel 8. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembeskitingan Balok Tabel 9 Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembeskitingan Pelat Lantai Perhitungan Analisa Biaya Menggunakan Metoda BCWP Pada analisa kebutuhan biaya dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed BCWP adapun tahapan-tahapan pengerjaannya sebagai berikut ini 1. Penyusunan jadwal pekerjaan 2. Menentukan kebutuhan harga satuan bahan 3. Menyusun kolom tenaga kerja resource 4. Memasukkan tenaga kerja resource 5. Menghitung biaya proyek Dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed BCWP didapat total biaya sebesar Perhitungan Analisa Biaya Berdasarkan AHSP SNI 2016 Menentukan Volume Pekerjaan Dari hasil perhitungan pada gambar detail pekerjaan maka akan didapat volume pekerjaan dapat dilihat pada tabel 13. Menentukan Harga Satuan Pekerjaan Untuk dapat melakukan penelitian dibutuhkan data AHSP SNI 2016 dibutuhkan volume pekerjaan masing-masing pekerjaan meliputi pembetonan, pembesian, dan pembeskitingan yang didapat dari perhitungan berdasarkan gambar detail proyek. Selain itu dibutuhkan juga data harga satuan pekerjaan yang Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 98 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 sesuai dengan AHSP SNI 2016. Seperti contoh pada tabel 12. Tabel 12. Harga Satuan Pekerjaan Pembetonan Kolom FC 35 Mpa Biaya Umum dan Keuntungan 15% x sub Jumlah I+II+III Jumlah Harga = I+II+III+IV Total Cost Setelah didapatkan volume pekerjaan dan daftar analisa harga satuan pekerjaan maka akan didapat jumlah harga seperti yang terlihat pada tabel 13. Tabel Rencana Anggaran Biaya Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 99 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 Perbandingan estimasi biaya Dilihat dari beberapa bab sebelumnya tentang estimasi biaya dengan dua metode yaitu analisa pihak kontraktor dengan metoda BCWP dan AHSP SNI 2016 tampak beberapa perbedaan seperti kebutuhan bahan, tenaga kerja dan alat yang membedakan hasil perhitungan biaya dari kedua metoda tersebut pada tabel 14. Tabel Kebutuhan Biaya Kedua Metode Metode Analisa AHSP SNI 2016 Pembetonan Kolom FC 35' Mpa Pembetonan Balok FC' 35 Mpa Pembetonan Pelat lantai FC'35 Mpa Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 100 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 Pembeskitingan Pelat Lantai Rasio Perbandingan Man Day Rasio perbandingan man day pekerjaan pembetonan Perbandingan besarnya koefisien tenaga kerja untuk 1 m³ pekerjaan pembetonan berdasarkan kondisi aktual dan analisa AHSP SNI 2016 dapat dilihat pada gambar 4. Berikut Rasio Perbandingan Man Day Pekerjaan Pembesian Perbandingan besarnya koefisien tenaga kerja untuk 10 kg pekerjaan pembesian berdasarkan kondisi aktual dan analisa AHSP SNI 2016 dapat dilihat pada gambar 5. Berikut kolom aktual balok aktual pelat lantai AHSP SNI kolom Aktual balok Aktual pelat lantai AHSP SNI 2016MANDORTUKANGPEKERJAGambar 4. Koefisien Man Day untuk 1 m³ pekerjaan pembetonan Gambar 5. Koefisien Man Day untuk 10 kg pekerjaan pembesian Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 101 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 Rasio Perbandingan Man Day Pekerjaan Pembekistingan Perbandingan besarnya koefisien tenaga kerja untuk 1 m² pekerjaan pembekistingan berdasarkan kondisi aktual dan analisa AHSP SNI 2016 dapat dilihat pada gambar 6. Berikut Rasio Persentase Harga Satuan Pekerjaan Dari perbandingan harga satuan pekerjaan yang didapatkan, maka presentase perbandingan antara kondisi di lapangan dengan analisa AHSP SNI 2016 untuk pekerjaan kolom dapat ditentukan sebagai berikut. Rasio Perbandingan = AHSP Aktual−AHSP SNI 2016AHSP SNI 2016 x 100% = − x 100% = -9,08% Hasil perhitungan rasio presentase harga satuan pekerjaan untuk masing masing pekerjaan pembetonan, pembesian, dan pembekistingan dapat dilihat pada tabel 16. Berikut. Tabel 16. Rasio persentase harga satuan pekerjaan aktual dan AHSP SNI 2016 Pembetonan Kolom FC' 45 Mpa Pembetonan Balok FC' 35 Mpa Pembetonan Pelat lantai FC'35 Mpa Pembeskitingan Pelat Lantai 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa data yang diperoleh dari hasil pengamatan kolom Aktual balok Aktual pelat lantai AHSP SNI 2016MANDORTUKANGPEKERJAGambar 6. Koefisien Man Day untuk 1 m² pekerjaan pembekistingan Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 102 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 lapangan dan hasil analisa data dari AHSP SNI 2016, koefisien tenaga kerja dilapangan lebih kecil di bandingkan dengan koefisien tenaga kerja AHSP SNI 2016. Rasio perbandingan harga satuan pekerjaan di lapangan memiliki nilai lebih kecil dibandingkan dengan harga satuan pekerjaan AHSP SNI 2016. Setelah melakukan pengamatan di lapangan dan menganalisa data maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai penyempurnaan penelitian untuk menetapkan nilai koefisien satuan pekerjaan untuk item item pekerjaan yang sama dengan proyek yang berbeda. 2. Perlu dilakukan penyesuaian penggunaan nilai koefisien harga satuan pekerjaan yang tepat dalam menyusun rencana anggaran biaya sesuai dengan kondisi di lapangan. 3. Perlu dilakukan pengawasan yang ketat pada tenaga kerja saat jam kerja untuk mengurangi kegiatan non produktif seperti merokok atau istirahat saat jam kerja. 4. Perlu dilakukan update terhadap AHSP SNI 2016, karena dalam konstruksi sekarang pelaksana lebih banyak menggunakan metoda penggunaan bahan dan alat yang praktis dibandingkan konvensional yang tercantum pada AHSP SNI 2016. DAFTAR PUSTAKA Luthan, Putri Lynna dan Manajemen Konstruksi dengan Aplikasi Microsoft Offset. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 28/Prt/M/2016 Tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. Rahman, Fahmi. 2018. Analisis Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang pada pondasi berdasarkan analisa pada proyek dan Permen PUPR menggunakan software Microsoft project. Medan Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sumatera Utara. Soeharto, Iman. 1989. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta Erlangga Sukamto, AuliaQur’anna. 2014. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang Berdasarkan SNI dan Software Ms. Project. Malang Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Brawijaya. Wuryanti, Wahyu. 2010. Standardisasi Pedoman Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung. Banjarmasin Prosiding PPI Standarisasi. Yunita, A. M. 2013. Analisa Indeks Biaya untuk Pekerjaan Beton Bertulang dengan Menggunakan Metode SNI 7394-2008 dan Lapangan Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Asrama STIKES CHMK Tahap III.Kupang Universitas Nusa Cendana. ... Harga satuan pekerjaan menjadi yang dijabarkan dalam perkalian dengan harga bahan bangunan, upah pekerja dan harga sewa alat atau beli untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan tersebut [10]. ... Nicco PlamoniaMuhammad Rizki EfendiAzaria AndreasThis paper compares the energy efficiency of Solar Water Heater SWH and Electric Water Heater EWH in a household scale using Life Cycle Cost LCC. The study aims to evaluate the economic viability and environmental impact of both systems. The research methodology includes data collection, analysis, and comparison of the two systems using LCC. The results show that SWH is more cost-effective and environmentally friendly than EWH, as it has a lower LCC and emits fewer greenhouse gases. The findings suggest that SWH is a better option for households looking for a sustainable and efficient water heating system. The paper concludes by highlighting the importance of considering the LCC and environmental impact when making energy-related decisions.... Untuk itu diperlukan pedoman dasar perhitungan harga satuan yaitu analisa biaya dalam proyek konstruksi yang sering disebut dengan Analisa Harga Satuan Pekerjaan AHSP [14] [15]. ...Delvina LuoJody Martin GintingAmanatullah SavitriIn the construction project, construction management is needed in order to get results that are in accordance with the objectives of the development. One of the elements of project management is cost management. Poor cost management can lead to cost overruns or over budgets to the detriment of project owners and contractors. One of the methods that can be used in preparing the project cost budget is the SNI calculation and the contractor's calculation. The purpose of this study was to determine the comparison of the budget plan using the SNI method and the contractor's calculation. The research was conducted by collecting data on the Central Raya Tiban housing development project. Furthermore, an analysis using the SNI and contractor is carried out and compares the results of the calculations of the two methods. The results of the study obtained that the estimated cost budget plan from the calculation of the contractor was Rp. 283,827,332, while the results with the SNI were Rp. 330,333,371. From these data, it can be seen that the contractor's calculation is more optimal when compared to the calculation of SNI with a difference of Rp. 46,506,039 or of the total value of the estimated cost budget based on the SNI calculation method. This can be used as a reference in preparing a cost budget in order to reduce development or project costs so that they become optimal and in accordance with the wishes of the project has not been able to resolve any references for this publication. Tabel4.3 Analisa harga satuan pekerjaan beton metode BOW 34 Tabel 4.4 Analisa harga satuan pasangan bata 1:2 (1 bata) metode BOW 35 Tabel 4.5 Analisa harga satuan pekerjaan beton metode SNI 2008 36 Tabel 4.6 Analisa harga satuan pasangan bata 1:2 (1 bata) metode SNI 2008 36 Tabel 4.7 Analisa harga satuan pekerjaan beton metode AHSP 2016 37
2. ANALISA PEKERJAAN TANAH Penggalian 1 m3 Tanah Biasa Sedalam 1 m No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengurugan Kembali 1 m3 Galian Dihitung dari 13 Kali dari Koefisien Pekerjaan Galian No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengurugan 1 m3 Dengan tanah urug No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Tanah urug - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengurugan 1 m3 base No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN base m3 - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - 3. ANALISA PEKERJAAN PONDASI A. MP1 Mob demob alat pancang No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Mob demob alat pancang M - Ongkos transpor dari TJ perak k lokasi SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - A. MP2 Material pancang 30x30 No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM material pancang 30x30 M - Ongkos transpor dari TJ perak k lokasi m - SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemancangan minipile sistem hammer No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM pemancangan minipile sistem hammer M - SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Handling pancang beton No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Handling pancang beton M - SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengelasan kepala spunpile No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Pengelasan kepala spunpile Ls - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Cutting kepala punpile No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Cutting kepala punpile Ls - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m3 Pondasi Batu Belah Campuran 1SP 5PP No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Batu belah m3 - Semen Portlan Kg - Pasir Pasang m3 - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m3 Batu Kosong Anstamping No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Batu belah m3 - Pasir urug m3 - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - 4. ANALISA PEKERJAAN BETON Membuat 1 m3 Lantai Kerja Beton Mutu fc = 7,4 Mpa K 100, Slump 3-6 cm, WC = 0,87 No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Semen Portland kg - Pasir Beton M3 - Kerikil M3 - Air Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Membuat 1 m3 Beton Mutu fc = 21,7 Mpa K 250, Slump 12 ± 2 cm, WC = 0,56 No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Semen Portland kg - Pasir Beton M3 - Kerikil Maks 30mm M3 - Air Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pembesian 1 Kg Dengan Besi Polos No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Besi OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Besi beton POLOS kg - Kawat beton kg - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pembesian 1 Kg Dengan Besi Ulir No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Besi OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Besi beton ULIR kg - Kawat beton kg - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 Kg Jaring Kawat Baja Wiremesh No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Besi OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN 1. Jaring kawat baja kg - 2. Kawat beton kg - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Pondasi, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 10 cm kg - Minyak bekisting Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Sloof, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 10 cm kg - Minyak bekisting Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Kolom, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Balok, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Lantai, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Dinding, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - Penjaga jarak Buah - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Tangga, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - 5. ANALISA PEKERJAAN PASANGAN DINDING
Didalamanalisa teknis nanti akan didapatkan durasi/masa kerja sampai dengan kapasitas pekerja dalam sehari. Untuk pembahasan Analisa teknis akan kita bahas pada postingan selanjutnya ya rekan-rekan. 1. Pekerjaan beton bertulang pondasi tapak. Pekerjaan yang pertama dan utama dilakukan dengan durasi kerja dibawah 1 minggu. 2. Pekerjaan - Pada kesempatan ini kami akan berbagi Analisa Harga Satuan Pekerjaan Beton Sesuai Format SNI Dan Permen PUPR untuk beberapa mutu beton yang sering digunakan pada proyek yang digunakan sudah sesuai dengan ketentuan dalam SNI. Untuk harga satuan bahan dan upah tenaga kerja hanya untuk contoh perhitungan saja, bisa disesuaikan dengan yang berlaku di daerah material alam seperti pasir dan kerikil umumnya dalam satuan m3. Untuk mendapatkan harga pasir dalam satuan kg menggunakan ketentuan Bobot isi pasir = kg/m3, Bobot isi kerikil = kg/m3. HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 100, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,87 No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 247,000 Pasir beton Kg 869,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 999,000 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 berton mutu f'с = K 125, slump 12 ± 2, w/c = 0,78 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 276,000 Pasir beton Kg 828,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 150, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,72 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 299,000 Pasir beton Kg 799,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f'с = MPa K 100, slump 3-6 cm, w/c = No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,200 Tukang batu OH 0,200 Kepala tukang OH 0,020 Mandor OH 0,060 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 230,000 Pasir beton Kg 893,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 200,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 175, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,66 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 326,000 Pasir beton Kg 760,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 200, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,61 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 352,000 Pasir beton Kg 731,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 225, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,58 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 371,000 Pasir beton Kg 698,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 250, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,56 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 384,000 Pasir beton Kg 692,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 275, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,53 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 406,000 Pasir beton Kg 684,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 300, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,52 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 413,000 Pasir beton Kg 681,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 325, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,49 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 2,100 Tukang batu OH 0,350 Kepala tukang OH 0,035 Mandor OH 0,105 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 439,000 Pasir beton Kg 670,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 350, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,48 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 2,100 Tukang batu OH 0,350 Kepala tukang OH 0,035 Mandor OH 0,105 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 448,000 Pasir beton Kg 667,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E
PerluasInvestasi Pasar Modal ke Masyarakat, BRI Jalin Kerja Sama dengan Mirae Asset Sekuritas. Media Warta Digital dan merupakan bagian dari kelompok usaha Analisa Group (Harian Analisa) Redaksi; Pedoman Media Siber; Layanan Iklan. Jl. Jend. Ahmad Yani No.35-49 Medan 20111, Sumatera Utara (061) 4512 310 (061) 4154 711 ext. 411 (Hunting)
IIIPEKERJAAN BETON 1Beton 13 pasir tk. Batu1org/hr kepala tukang pekerja3org/hr 2Beton 12 pasir tk. Batu1hr kepala tukang pekerja3hr 3Beton pasir tk. Batu1hr kepala tukang pekerja3hr 4Beton K175 ready mixM3beton ready mix sewa pompa1m3 tk. kepala tukang 5Beton K225 ready mixM3beton ready mix sewa pompa1m3 tk. kepala tukang 6Beton ready mixM3beton ready mix sewa pompa1m3 tk. kepala tukang 7Pekerjaan besi beton 1 kgKgbesi U-24kawat tk. kepala tukang besi 8Pekerjaan besi beton 1 kgKgbesi U-36kawat tk. kepala tukang besi 9Pekerjaan Wiremesh M8M2Wiremesh Kawat tukang 10Bekesting beton kolomM2triplek 12 paku kaso meranti utk. kaso meranti utk tk. kepala tukang pekerja utk 11Bekisting beton plat/ balokM2triplek 12 paku kaso meranti utk. kaso meranti utk tk. kepala tukang pekerja utk 12Bekisting beton plat/ balokM2kaso meranti utk. dgn pendukung lantai bondexkaso meranti utk paku tk. kepala tukang pekerja utk 13Pekerjaan kawat tukang shear connector1ls 14Bekesting beton sloof &M2triplek 12 pondasi paltpaku kaso meranti utk. kaso meranti utk tk. kepala tukang pekerja utk 15Bekesting beton listplankM2triplek 12 tebal = 10 cmpaku kaso meranti utk. kaso meranti utk tk. kepala tukang pekerja utk 16Bekesting dinding betonM2triplek 12 tebal dinding = 12 cmpaku kaso meranti utk. kaso meranti utk tk. kepala tukang pekerja utk 17Bekesting beton tanggaM2triplek 12 paku kaso meranti utk. kaso meranti utk tk. kepala tukang pekerja utk 18Sewa scafolding/ bulanM2main tinggi 3 mcross cross ladder joint jack head pipe ongkos bongkar pasangongkos bongkar pasang1m2 19Cor rabat beton 135, tebal 10 cmpasir tukang kepala tukang 20Cor beton 13 pasir tukang batu1org/hr kepala tukang pekerja3org/hr Olehkarena itu, seorang tukang bangunan, harus senantiasa memahami, dengan baik takaran yang digunakan. Teknis pelaksanaan pekerjaan. A. Pekerjaan persiapan. 1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan beton mutu f’c = 19,3 MPa (K225), slump (12±2) cm, w/c = 0,58, Menggunakan Molen. 2. Uploaded byFathoer Tusem 0% found this document useful 0 votes4K views2 pagesDescriptionbetonCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsXLSX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes4K views2 pagesAnalisa Beton 123Uploaded byFathoer Tusem DescriptionbetonFull descriptionJump to Page You are on page 1of 2Search inside document You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Berikutini disajikan contoh analisa harga satuan membuat 1 m3 beton mutu Fc = 21,7 MPa (K250), Slump (12+/- 2), w/c =0,56. Analisa harga satuan ini, berdasarkan SNI tentang tata cara perhitungan harga satuan
2 Harga Satuan Upah dan Bahan 3. Membuat Analisa Pekerjaan Per Item Pekerjaan 4. Membuat RAB METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada lokasi Pembangunan Gedung Kuliah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang beralamat di Jl. Letkol. H. Endro Suratmin – Sukarame Bandar Lampung. Data Primer Bangunan lima

Suryono Devi (2016) Analisis Risiko Penggunaan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang Yang Sama Untuk Elemen Bangunan Yang

.
  • 301xiiutkw.pages.dev/473
  • 301xiiutkw.pages.dev/345
  • 301xiiutkw.pages.dev/338
  • 301xiiutkw.pages.dev/319
  • 301xiiutkw.pages.dev/34
  • 301xiiutkw.pages.dev/718
  • 301xiiutkw.pages.dev/963
  • 301xiiutkw.pages.dev/77
  • 301xiiutkw.pages.dev/532
  • 301xiiutkw.pages.dev/949
  • 301xiiutkw.pages.dev/567
  • 301xiiutkw.pages.dev/118
  • 301xiiutkw.pages.dev/481
  • 301xiiutkw.pages.dev/312
  • 301xiiutkw.pages.dev/860
  • analisa pekerjaan beton 1 2 3