akumerantau, dari rumah ke masjid dari kenyang ke lapar-dahaga aku kunci mulutku agar tak terucap caci dan fitnah dari lidahku aku tulangkan lidahku agar tahu arti ucapan ramadhan kau ajarkan 2014 -----Isbedy Stiawan Z.S., menulis di berbagai media massa. Sastrawan kelahiran Tanjungkarang, Lampung ini, telah menerbitkan sejumlah buku cerpen
Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat atau legenda yang bersifat fiktif dan nyata pada zaman dahulu, cerita ini diwariskan secara turun-temurun secara lisan dari sebuah kejadian yang terjadi pada masyarakat pada zaman tersebut. Kamu mungkin lebih mengenalnya sebagai dongeng, akan tetapi terlepas dari itu fiktif atau nyata, cerita-cerita legenda ini juga mengandung ajaran moral yang dapat diambil, selain itu juga bisa sebagai penghibur. Apa itu Cerita Legenda Cerita legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang berhubungan dengan peristiwa sejarah dan mengisahkan kehidupan seorang tokoh, peristiwa, kejadian atau suatu tempat. Legenda merupakan sebuah cerita prosa rakyat yang diasumsikan benar-benar terjadi secara sejarahnya, walaupun seringkali mengalami distorsi sehingga tidak sama dengan cerita aslinya. Menurut Jan Harold Brunvand terbagi menjadi 3 kelompok cerita legenda sebagai berikut Cerita legenda keagamaan yang menceritakan tentang tokoh-tokoh agama, tentang hal luar biasa yang terjadi yang diceritakan dalam kitab suci tertentu. Cerita legenda alam gaib menceritakan dunia supranatural yang berkaitan dengan kepercayaan atau pengalaman seseorang tentang dunia gaib Cerita legenda perorangan yang menceritakan tokoh tertentu di suatu daerah, umumnya kisahnya menceritakan keterkaitan dengan tempat tinggal atau asal suatu nama tempat di suatu daerah Legenda Batu Babi dan Anjing Cerita Rakyat dari Kalimantan TengahOleh Noorhadi Terlihat sebuah jukung membelah air. Seorang laki-laki dengan tenang mengayuh dayung. Laki-laki itu berumur kira-kira 30 tahun. Wajahnya memperlihatkan ketenangan. Matanya teduh, meskipun tampak kelelahan samar di wajahnya. Seekor anjing tegak berdiri di ujung depan perahu mengamati sekeliling dengan ekor mengibas ke kiri kanan, layaknya seorang panglima yang mengawasi anak buahnya. Anjing itu bangga karena menjadi pengawal bagi tuannya. Senja keemasan segera menghilang dari langit saat perahu kecil itu menepi ke daratan. Dengan lompatan kecil, anjing tadi mendarat dengan mulus di atas tanah. Sementara, laki-laki itu naik ke daratan lalu menarik perahu ke daratan dan mengikatkan tali yang terkait di perahu ke sebuah tonggak kayu yang sengaja ditancapkan di pinggir danau itu. Danau Sembuluh namanya, sebuah danau yang cukup luas dan dalam. Berbagai macam ikan hidup di dalamnya sebagai sumber penghidupan penduduk di sekitarnya. Secukupnya untuk keperluan sehari-hari, selebihnya dijual dalam keadaan segar dan dijemur untuk dijadikan ikan kering berlumuran garam. Sebuah rumah berdiri tak jauh dari tepi danau yang dihuni oleh seorang laki-laki dan anjingnya. Tampak rumah itu sudah sangat lama didirikan. Terlihat beberapa lubang di dinding yang terbuat dari papan kayu dan warna kayunya pun sudah berubah. Lapuk. Rumah panggung berdinding papan dan beratap daun rumbia. Rumah yang tidak terawat. Bertebaran daun kering di halaman depan, samping maupun belakang. Sumber “Legenda Batu Babi dan Anjing”. Rumah Belajar, Diakses pada 10 Maret 2023Burung Ajaib Cerita rakyat dari Kutai, Kalimantan TimurOleh Dina Alfiyanti Fasa Suatu pagi, cuaca di Kerajaan Rimba Belantara terlihat cerah. Penghuninya adalah binatang dari berbagai jenis yang berperilaku seperti manusia. Setiap jenis binatang memiliki raja masing-masing. Pemegang kedudukan tertinggi adalah Pemimpin Agung yang dijabat oleh Raja Pelanduk. Sesuai dengan namanya, kerajaan itu terletak di kawasan hutan belantara yang dikelilingi lautan luas. Pohon-pohon besar berdiri kokoh di pinggir-pinggir negeri yang menjadi gerbang masuk ke kawasan Kerajaan Rimba Belantara. Makin ke dalam makin pekat dan gelap oleh rimbunan dedaunan. Negeri itu berbukit-bukit dan jarang didatangi manusia. Di belakang bukit sebelah barat rombongan rusa yang dipimpin rajanya tengah merumput. Di atas pohon-pohon besar sekawanan monyet bergelantungan tengah makan buah-buahan. Begitu pula burung-burung ikut merubung pohon senduru yang tengah berbuah. Sementara di bawah pohon, pasukan singa tengah bermalasmalasan. Setelah memegang tampuk kekuasaan, Raja Pelanduk berhasil menyelesaikan konflik antarbangsa binatang di Kerajaan Rimba Belantara yang sangat luas itu, misalnya konflik antara bangsa Semut dan Gajah, konflik Serigala dengan Kambing, serta konflik Kera dengan Singa. Semua persoalan dalam kerajaan itu, satu per satu, bisa diselesaikannya dengan baik. Dengan kecerdikannya sebagai Pemimpin Agung, Raja Pelanduk bisa memecahkan setiap persoalan yang muncul di kerajaannya. Dengan kebijaksanaannya, semua persoalan ditangani dengan baik. Walaupun dia bersikap baik, dia tidak segan-segan bersikap tegas jika keadaan mengharuskan seperti itu. Dia pun bisa bersikap menghibur jika suasananya cocok untuk itu. Gambaran pelanduk yang cerdik, bijaksana, tegas, dan lucu benar-benar sesuai dengan kenyataannya. Untuk itu, Raja Pelanduk atau Pemimpin Agung terkenal di seluruh negeri dan mendapat kepercayaan penuh dari rakyatnya, bangsa binatang. Akhir-akhir ini Pemimpin Agung banyak termenung di singgasana kebesarannya, sebuah batu marmer mengkilap yang dikhususkan untuknya. Waktu begitu cepat berlalu. Kejayaan masa lalu Kerajaan Rimba Belantara segera berganti. Mmm … mengapa semuanya begitu cepat? Dulu sepanjang mata memandang hanya kehijauan dan kesuburan. Kini semua itu terkikis secara perlahan. Pohon-pohon di bukit mulai meranggas. Sumber “Burung Ajaib”. Rumah Belajar, Diakses pada 10 Maret 2023Kisah Terjadinya Danau Makete dan Danau Galelo Kisah ini merupakan lanjutan dari cerita tentang asal-usul nama Danau Lina serta timbulnya pulau-pulau di depan Tobelo. Kita kembali lagi kepada Sultan Gajadean yang bernama Kobubu dan saudara perempuannya Mama Ua. Kobubu kini telah dewasa, tapi belum beristri. Pada suatu hari ia mendapat wangsit/ilham bahwa ada seorang putri dari kayangan yang berdiam di Galela. Dia berangkat ke sana, dan setelah bertanya ke sana ke mari, bertemulah dia dengan putri tersebut di suatu kampung yang bernama Gobula di Galela. Menurut cerita, putri ini adalah anak Sultan Tidore yang hamil di luar nikah sehingga sultan bermaksud membunuhnya. Karena itu dia melarikan diri dan sampailah di Seli di mana dia melahirkan bayinya. Bayi tersebut ditinggalkan di Seli, kemudian meneruskan perjalanannya sampai ke Galela. Beberapa kali Kobubu pergi ke Galela dan bertemu dengan putri tersebut, sehingga akhirnya dia jatuh cinta dan berhasil menga wini- nya. Sesudah nikah, untuk sementara waktu dia tinggal di Galela, sampai akhirnya setelah cukup lama di Galela dia bermaksud untuk kembali ke Tobelo dengan memboyong istrinya. Namun orang Galela tidak semudah itu melepaskannya pergi sebelum dia memberi ganti rugi, mengingat bahwa putri tersebut telah lama mereka pelihara. Kobubu kemudian bertanya apa yang harus diberikan sebagai ganti rugi. Mereka lalu minta diberikan sebuah telaga danau kalau dapat, sebab selama ini mereka sangat kekurangan air. Kobubu menyetujui usul itu, lalu kembalilah ia ke telaga Lina, mengambil air danau itu dengan sebuah batok tempurung kelapa. Sesampai di Galela, air dalam batok tersebut ditumpahkan ke tanah dan berubahlah menjadi sebuah telaga danau, namun karena dirasakannya terlalu kecil, mereka minta dibuat yang lebih besar. Danau tadi dinamakan Danau Makete, karena Kecil. Kembali pula Kobubu ke Danau Lina, dan menampung air dalam sehelai daun teratai serta ditumpahkannya ke tanah. Maka berubahlah air itu menjadi Danau Galela. Setelah selesai melaksanakan tuntutan ganti rugi tersebut, pulanglah Kobubu ke Tobelo bersama istrinya. Bagairnana dengan Marna Ua? Setelah saudara laki-lakinya menikah, dia menghilang dan menurut cerita dia muncul di Loloda bagian barat Halmahera Utara. Sumber “Cerita Rakyat Maluku”. Diakses pada 10 Maret 2023Raja Subrata Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Ririen Ekoyanantiasih Di negeri Banjarharja bertahtalah seorang raja yang bernama Raja Subrata. Permaisurinya bernama Dewi Susilawati. Raja Subrata mempunyai dua orang putra mahkota yang bernama Pangeran Aditya dan Pangeran Yuda. Pemerintahan Raja Subrata dibantu oleh seorang patih yang bernama Patih Jaya. Berkat kejujuran dan ketekunannya, ia menjadi tangan kanan raja. Hal itu membuat iri hati Ki Tua. Ki Tua adalah seorang juru tenung kerajaan. Ia dipercaya menjadi ketua juru tenung di kerajaan karena ramalannya selalu tepat. Kepandaian Ki Tua sangat terkenal, tetapi tidak didukung oleh sikap yang baik. Ia selalu iri kepada orang lain, terlebih-lebih kepada Patih Jaya. Suatu hari raja mengeluarkan pengumuman. Rakyat Banjarharja berkumpul di lapangan, hendak mendengarkan keputusan raja yang akan disampaikan oleh Patih Jaya. “Demikian tadi putusan Raja, wahai rakyatku semuanya. Jadi, mulai hari ini janganlah kalian menyembah berhala lagi, tetapi menyembah dan memohon pertolonganlah kepada Tuhan Yang Mahakuasa,” kata Patih dengan suara keras dan tegas. Raja Subrata ingin rakyatnya percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Tuhan yang menciptakan alam semesta ini beserta seluruh penghuninya. Keputusan raja tersebut membuat sebagian orang merasa tidak aman, terutama para juru tenung. Sumber “Raja Subrata”. Diakses pada 10 Maret 2023Lipi Poleng Tanah Lot Cerita Rakyat dari BaliOleh I Nyoman Argawa Terus berjalan menyusuri tepi pantai selatan menuju ke arah tenggara, akhirnya tibalah beliau di sebuah tempat, yaitu Alas Kendung. Areal hutan yang tak terlampau luas ini disesaki tumbuhan pohon kendung, yang tinggi dan besar pula. Dang Hyang Nirartha melakukan yoga semadi di tempat ini seraya memohon petunjuk untuk menemukan sinar yang pernah dilihatnya. Ketika itulah datang Bendesa Beraban menemui Dang Hyang Nirarta menyampaikan bahwa tanaman padi di wilayahnya dilanda wabah penyakit. Dang Hyang Nirarta menjelaskan bahwa wabah itu disebabkan oleh makhluk bernama Bhuta Bebahung. Beliau lalu menghadiahkan sebilah keris bernama Ki Baru Gajah kepada Bendesa Beraban untuk melenyapkan Si Bhuta Bebahung. Beliau juga berpesan kepada Bendesa Beraban agar membangun pura di tempat tersebut. Pura yang telah dibangun itu diberi nama Pura Luhur Pakendungan. Saat pelaksanaan upacara, keris Ki Barus Gajah agar diberi sesaji dan memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar sirna semua hama yang menyerang tanaman padi mereka. Berdasarkan petunjuk yang diperoleh saat menggelar yoga semadi di Alas Kendung, akhirnya sampailah beliau pada sinar dimaksud. Ternyata sinar itu adalah sebuah sumber mata air tawar yang berada di tengah deburan air laut yang asin. Letaknya hanya beberapa langkah lagi dari Alas Kendung. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, beliau menemukan sebuah tempat yang panorama keindahannya tiada tara. Tempat ini disebut Gili Beo. Gili artinya batu karang’, beo artinya burung’. Jadi, tempat itu adalah sebuah batu karang besar berbentuk menyerupai burung beo. Di sinilah beliau melakukan meditasi dan pemujaan kepada Dewa Baruna, perwujudan Tuhan sebagai penguasa laut. Sumber “Lipi Poleng Tanah Lot”. Diakses pada 10 Maret 2023Asal-Usul Danau Maninjau Cerita Rakyat dari Sumatera BaratOleh Agus Sri Danardana Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka panghulu, panghulu barajo ka mufakat, mufakat barajo ka nan bana, bana manuruik alua jo patui Petitih itu membentangkan struktur pemerintahan menurut adat. Kemenakan dan mamak sama-sama berada dalam hukum adat di nagari. Namun, yang memegang kekuasaan tertinggi tetaplah kebenaran, dilaksanakan menurut alur dan kepatutan. Keputusan sudah dibuat. Bujang Sembilan dan seluruh masyarakat merasa paling benar. Meskipun Datuk Limbatang, baik sebagai mamak maupun datuk kaum itu, telah berusaha meluruskan kesalahpahaman tersebut, masyarakat tetap menganggap Giran dan Siti Rasani bersalah. Matahari telah terbenam. Suasana di kaki gunung itu mencekam. Para penduduk menyalakan obor. Mereka berduyun-duyun menyusuri lereng gunung. Sesampai di mulut kawah, suasana mendadak sepi dan hening. Hanya suara burung gagak yang sesekali terdengar serta suara gemuruh dari dalam kawah. Dengan suara berat Kukuban pun berkata, “Kudun, ambil kain hitam itu, tutup mata mereka!” Dengan sigap Kudun mengambil kain hitam dari tangan Balok. Ia menutup mata adiknya dan Giran dengan kain itu. Suasana kembali hening. Terlihat Bujang Sembilan berbisik-bisik merundingkan sesuatu. Sementara itu, Datuk Limbatang hanya berdiri lunglai di antara kerumunan kaumnya. Ia tak berdaya. Sumber “Asal-Usul Danau Maninjau”. Diakses pada 10 Maret 2023Jaka Prabangkara Cerita Rakyat dari Jawa TimurOleh Fairul Zabadi Jaka Prabangkara adalah putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya V yang terlahir dari seorang perempuan keturunan rakyat biasa. Sang raja bertemu dengan ibunda Prabangkara saat sedang menyamar sebagai rakyat biasa untuk mengetahui kondisi rakyat di luar istana. Ketika menyamar, sang Raja mengenakan pakaian rakyat seperti pada umumnya. Biasanya, ia ditemani oleh dua orang pembantu setianya yaitu si Semut dan si Gatel. Setelah lama berkeliling melihat kondisi rakyat, sang Raja merasa lelah dan ingin beristirahat. Kebetulan di dekat sang Raja duduk ada satu rumah milik seorang mantri jagal. Sang Mantri Jagal mempersilahkan kepada sang Raja dan pembantu setianya untuk beristirahat di rumahnya. Tawaran itu diterima dengan senang hati oleh sang Raja. Sang Mantri Jagal memiliki anak perempuan, seorang janda kembang yang cantik. Sang Raja tertarik dengan anak sang mantri tersebut. Terjadilah hubungan percintaan antara raja Majapahit yang sedang menyamar dan putri sang Mantri Jagal. Beberapa bulan kemudian, lahirlah seorang bayi lelaki yang sehat dan rupawan, hasil hubungan percintaan mereka. Bayi tersebut diberi nama Raden Jaka Prabangkara. Sayangnya, sang Raja tidak mau mengakui secara terangterangan bahwa Jaka Prabangkara adalah putranya. Sumber “Jaka Prabangkara”. Diakses pada 10 Maret 2023 Raja Indra Pitara Cerita Rakyat dari Sulawesi TenggaraOleh Rahmawati Dahulu kala, di Kerajaan Burinaga, bertahta seorang raja yang memerintah dengan arif dan bijaksana. Rakyatnya dapat bekerja dengan aman dan tenang sehingga kehidupan mereka sejahtera. Sayangnya, kehidupan keluarga sang raja terasa belum lengkap karena belum hadirnya seorang putra yang diharapkan dapat menjadi penerus kerajaan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh raja dan permaisuri. Tak terbilang banyaknya orang pintar dari berbagai penjuru kerajaan yang dipanggil ke istana untuk mencari penyebab yang membuat raja belum dikaruniai keturunan. “Andaikata Yang Kuasa berkenan memberiku seorang anak, aku akan ikhlas sekalipun tidak melihat jasadnya.” Suara itu terdengar perlahan, tetapi di dalamnya tersirat sejuta kegalauan. Terlihat kemasygulan dalam raut wajah sang raja. “Kanda!” Permaisuri yang sedang duduk menenun terkejut, seketika ia menghentikan tenunannya. “Kenapa, Adinda? Saya kira Dinda mengerti perasaan Kanda. Umur kita kian hari semakin bertambah. Kerajaan ini butuh seorang penerus. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana nasib kerajaan ini jika nantinya kita sudah tua dan belum punya anak.” “Perasaan kita sama, Kanda. Kecemasan, kebimbangan Kanda juga Dinda rasakan. Saya yakin semua ada jalan keluarnya. Kita tidak boleh berputus asa dari rahmat-Nya. Kita harus sabar, Kanda. Kita tidak boleh lelah berdoa dan berusaha. Dinda yakin kalau kita terus-menerus meminta kepada-Nya pasti akan diberi keturunan.” Hari demi hari berlalu. Sebulan sejak percakapan itu, permaisuri pun hamil. Kehamilan permaisuri disambut dengan penuh kebahagiaan. Kebahagiaan tidak saja dirasakan oleh raja dan permaisuri, tetapi juga oleh seluruh rakyat Kerajaan Burinaga. Permaisuri mendapat perlakuan yang sangat istimewa baik dari raja maupun dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Semasa kehamilan tersebut, perhatian dan kasih sayang raja hanya tertuju kepada permaisuri. Apa pun yang ingin dimakan oleh permaisuri segera disiapkan. Sumber “Raja Indra Pitara”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang Cerita Rakyat dari DI YogyakartaOleh Herry Mardiyanto Sudah larut malam, namun Panembahan Senopati masih saja termenung di beranda keraton. Sesekali ia menarik napas panjang, menerawang kegelapan malam. Kegelisahan terus mengendap di dalam hatinya. “Tak usah cemas Ingkang Sinuwun. Hamba setuju dengan rencana perluasan Kerajaan Mataram. Terlebih rencana itu untuk menyejahterakan rakyat Mataram.” Panembahan Senopati memandang jauh ke depan menembus kepekatan malam. Di kejauhan terdengar suara jangkrik berkepanjangan. “Akan tetapi, aku tak ingin terjadi peperangan yang bisa menimbulkan korban,” ujar Panembahan Senopati memecah kesunyian. “Hamba juga sependapat dengan pemikiran Ingkang Sinuwun,” lanjut Ki Gede Panembahan yang tetap duduk di sudut ruangan. Di depannya terletak meja marmer bundar dengan dua cangkir wedang jahe yang masih mengepul hangat. “Lalu, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya memperluas wilayah kekuasaan tanpa menyerang kerajaan lain?” Sumber “Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun Cerita Rakyat dari BantenOleh Nur Seha Dihikayatkan pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang sultan bernama Sultan Maulana Hasanuddin. Ia adalah sultan pertama di Banten yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Banten. Beliau mendapat gelar Pangeran Sabakingking atau Seda Kinkin, dari kakeknya, yaitu Prabu Surasowan, yang pada masa itu menjabat sebagai bupati di Banten. Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah putera kedua dari Syaikh Syarif Hidayatullah, putra Pangeran Cakrabuana atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Djati yang merupakan salah satu dari sembilan wali wali sanga dan ibunya yang bernama Nyi Kawunganten putri dari Prabu Surasowan. Suatu hari Prabu Surasowan jatuh sakit. Ia menderita penyakit yang sangat parah. Banyak tabib yang didatangkan ke istana untuk mengobati penyakit beliau. Berbagai macam pengobatan dan ramuan dari dedaunan yang didatangkan dari Gunung Karang, Pulosari, Asepan, dan Pinang, tetapi semuanya berakhir sia-sia ”Sudahlah istriku, tidak usah kau cemaskan keadaanku saat ini. Aku pasti sembuh,” ujar Surasowan sambil menggenggam tangan istrinya. “Bukan begitu Paduka, aku sudah berupaya mendatangkan tabib-tabib ternama dari seluruh Banten untuk mengobatimu. Namun, kau tetap saja terbaring di tempat tidur ini. Maafkan aku, Paduka,” ucap istri Prabu Surasowan. Sumber “Pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kisah Datu Diyang Cerita Rakyat dari Kalimantan SelatanOleh Siti Akbari Nun di sana, tampak rumah sederhana yang dibangun di atas sebuah rakit besar. Bangunan itu terlihat hangat dan bersahaja. Dari balik pintu yang terbuka terlihat susunan rumah yang tertata rapi dan bersih. Angin pun tampak bebas keluar masuk lewat jendela yang terdapat di samping kanan, kiri, depan,dan belakang rumah. Di depan rumah lanting tampak ada tumpukan kajang yang telah siap digunakan. Ada tanggui, tikar, dan bakul yang tersusun rapi. Barang-barang itu telah siap untuk dipasarkan. Adapun di samping rumah berjejer bibit-bibit tanaman. Ada bibit berupa bakal pohon. Ada yang merupakan tanaman untuk ramuan obat-obatan. Ada pula tanaman yang merupakan bahan untuk bumbu masak. Seorang perempuan muda asyik memisah akar enceng gondok dari batangnya. Di sampingnya tampak gundukan akar enceng gondok dan gundukan batang enceng gondok. Apabila tampak sekumpulan enceng gondok akan lewat di hadapannya, ia segera berdiri dan mengambil kayu panjang. Diarahkannya kayu panjang ke kumpulan enceng gondok. Setelah berhasil mendekatkan ke pinggir, dengan segenap kekuatan ditariknya kumpulan enceng gondok tersebut ke hadapannya. Ia tampak senang sekali melihat kumpulan akar enceng gondok yang terlihat hitam mengkilat tertimpa cahaya matahari. Daun hijaunya terlihat hijau segar, tambah lagi dengan bunga ungu enceng gondok yang menyembul di antara rumpun-rumpunnya. Sumber “Kisah Datu Diyang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Atuf Sang Penakluk Matahari Cerita Rakyat dari MalukuOleh Rudi Zofid Siapa petarung paling perkasa di seluruh muka Bumi? Orangnya adalah Atuf, lelaki Sifnana yang datang dari Pulau Babar menjadi pahlawan bagi orang Tanimbar. Dia mengalahkan lawannya dalam satu-satunya pertarungan paling dramatis. Lawannya bukanlah sembarang lawan. Bukan juara dunia tinju, juara gulat, atau juara pencak silat. Atuf bertarung melawan Matahari dan dia tampil sebagai pemenang. Tokoh Atuf yang legendaris ini hidup dalam memori masyarakat Maluku Tenggara, khususnya masyarakat yang mendiami Pulau Babar, Selaru, Yamdena, Kei Besar, dan sebagian Nusa Tenggara Timur. Pulau-pulau yang terpisah oleh lautan itu menjadi terhubung karena adanya kesamaan cerita tentang Atuf. Atuf hidup pada zaman purbakala, ketika jarak langit dan bumi sangat dekat. Saking dekatnya, orang di puncak gunung tinggi seakan sanggup menggapai langit dengan lambaian tangan. Pada masa itu, di langit hanya ada Matahari. Bila malam tiba, langit sangat hitam kelam karena belum ada bulan dan bintang-bintang. Bola Matahari berukuran sangat besar dibandingkan dengan Matahari yang ada saat ini. Jarak Matahari dengan bumi pun sangat dekat. Matahari terbit dan terbenam secara tidak teratur. Matahari berlaku seperti makhluk bernyawa sehingga sanggup mengatur pergerakan sendiri dengan seenaknya. Terkadang pada pagi hari, Matahari mengintip saja dari ufuk timur dan tidak menuju ke barat. Akibatnya, orang tidak merasakan adanya senja. Pada hari yang lain, Matahari terbit kemudian berjalan hingga ke atas kepala. Tetapi, setelah itu, kembali lagi ke ufuk timur Sumber “Atuf Sang Penakluk Matahari”. Diakses pada 10 Maret 2023 La Tadamparek Puang Rimaggalatung Cerita Rakyat dari Sulawesi SelatanOleh Andi Herlina Palakka adalah salah satu kerajaan yang cukup makmur, yang diperintah oleh Raja Arung Palakka. Seorang pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Beliau memerintah dengan adil dan bijaksana. Tidak heran jikalau ia selalu disanjung dan dipuja oleh rakyat Palakka. Namun, di balik kesuksesannya menjadi arung, ada hal yang ia gelisahkan. Di usianya yang sudah tua, ia belum memiliki calon pewaris takhta Kerajaan Palakka. Anaknya We Tenri Lawi yang telah dinikahkan dengan La Tompiwanua, seorang keturunan dari Kerajaan Cinnotabi, belum dianugerahi seorang anak. Setiap hari Arung Palakka tanpa bosan-bosannya memohon kepada dewata agar kelak sebelum ia meninggal, ia memperoleh cucu dari garis keturunannya sendiri. Rakyat Palakka pun turut merasakan kegelisahan Arung. Mereka dengan rela dan ikhlas berdoa semoga di istana lahir seorang anak pewaris Kerajaan Palakka. Setelah menunggu selama bertahun-tahun, akhirnya dewata mengabulkan doa arung dan rakyat Palakka. We Tenri Lawi mengandung setelah bertahun-tahun ia menginginkannya. Kabar kehamilan ini menjadi angin segar bagi seluruh rakyat. Mereka berpesta sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terkabulkannya doa-doa yang selama ini mereka panjatkan. Arung Palakka tak kalah senang mengetahui putrinya telah mengandung. Beliau merasa bahwa usahanya untuk terus berdoa kepada pemilik alam ini tidaklah sia-sia. Setiap usaha yang diiringi dengan berdoa suatu saat akan terkabul. Sebagai bentuk rasa syukurnya, Arung Palakka berjanji akan mendidik cucunya menjadi seseorang yang cerdas, jujur, bijaksana, dan adil. Sumber “La Tadamparek Puang Rimaggalatung”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kain Tenun dan Putra Mahkota Cerita Rakyat dari Jawa BaratOleh Menuk Hardaniwati Senja hampir tiba, matahari hampir sampai di ufuk barat. Kerbau dan sapi di sawah yang kering sudah mendekati dusun di bumi Priangan. Anak-anak gembala bermain riang di tengah sawah yang luas terhampar. Uak kerbau dan lenguh sapi yang berkeliaran ke sana ke mari menggambarkan ketenteraman dan kedamaian desa itu. Dari atap tiap-tiap rumah kelihatan asap mengepul ke udara bagai asap rokok seorang raksasa, tanda penduduk sedang mempersiapkan makan malam. Di atas pematang tampak seorang gadis bersama tujuh orang bibinya. Ketujuh bibi gadis kecil itu masih remaja juga. Peria Pokak nama gadis itu. Tawa dan canda mereka menggambarkan kebahagiaan gadis-gadis remaja. Usia Peria Pokak belum genap enam belas tahun, perawakan badannya tinggi semampai. Penampilan Peria Pokak sangatlah sederhana. Peria Pokak adalah anak seorang janda miskin. Ia tinggal bersama ibunya di pinggir desa itu. Kehidupan mereka sangat sederhana. Ibunya hanya seorang pekerja ladang sewaan. Pada suatu hari Peria Pokak disuruh menemani bibi-bibinya ke sumur Lamben. Sebetulnya bukan itu maksud sebenarnya. Ketujuh bibi Peria Pokak ingin melihat pria pujaan mereka. Pria pujaan itu adalah Putra Mahkota kerajaan. Letak sumur itu tidak jauh dari tempat Putra Mahkota bermain. Mereka sengaja mandi dan bermain-main di sumur Lamben agar dapat dilihat Putra Mahkota. Sumber “Kain Tenun dan Putra Mahkota”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pendekar Sejati Bukit Matahari Cerita Rakyat dari Sumatera UtaraOleh Salsa Putri Sadzwana Fajar baru saja tiba. Matahari mulai menampakkan dirinya di kaki cakrawala. Semburat sinarnya yang kuning keemasan mulai menerangi seluruh alam. Bari, bocah berusia sepuluh tahun itu mulai menuruni tangga Omo Hada miliknya. Omo Hada adalah rumah adat khas suku Nias yang terdapat di Desa Bawomataluo. Pagi ini, ia berniat menjumpai Ina yang tengah sibuk menumbuk padi di dalam lisung batu. Ia sudah tak sabar ingin memulai hari-hari barunya di Tano Niha, sebutan suku Nias untuk menyebut kampung halaman mereka, Tanah Nias. Ia yakin hari ini adalah waktu yang tepat baginya untuk menyapa dunia barunya ini. Sejak kedatangannya sebulan yang lalu, ia sama sekali belum pernah ke luar rumah walaupun hanya sekadar bercengkrama dengan keluarga barunya. “Bari! Mau ke mana kau? Siapa yang suruh kau ke luar rumah?” teriak Ina yang langsung meletakkan alu, alat untuk menumbuk padi di dalam suatu wadah yang biasanya disebut lisung batu. Ia bergegas menarik Bari kembali ke dalam Omo Hada mereka. “Tapiii Inaa…” Bari pasrah. Ina tetap membawanya kembali ke dalam Omo Hada. Tak peduli ia terus mengerang kesakitan karena cengkeraman tangan Ina yang begitu kuat terhadap lengannya. Sejurus kemudian, Ina langsung mendudukkan Bari di atas kursi kayu. Dorongan tangan Ina yang begitu kuat membuat tubuh Bari terhempas begitu saja di atas kursi kayu itu. Sumber “Pendekar Sejati Bukit Matahari”. Diakses pada 10 Maret 2023 Penunggu Sungai Kapuas Cerita Rakyat dari Kalimantan TengahOleh Entis Nur Mujiningsih Laki-laki berbadan besar dan tinggi itu tidak lagi muda. Usia lakilaki itu sudah tujuh puluh tahun. Rambutnya sudah mulai memutih, kulitnya sudah tampak kendur. Namun, sisa-sisa ketampanannya masih ada. Ia adalah raja yang sangat disegani oleh rakyatnya Baginda raja terkenal sebagai seorang raja yang arif dan bijaksana di Kerajaan Kahayan Hilir, Pulau Mintin. Rakyat hidup rukun dan makmur karena keadilan baginda raja. Kejayaan kerajaan itu pun terkenal ke daerah di sekitarnya. Pagi ini, rinai hujan membasahi Kerajaan Kahayan Hilir. Langit tampak gelap seakan hujan akan turun semakin deras. Suasana ini menimbulkan kepedihan hati Raja Kahayan Hilir. Matanya menerawang jauh. Dipandangilah titik-titik hujan itu. Baginda raja masih belum dapat melupakan kepergian permaisuri yang sangat dikasihinya.“Sanggupkah aku hidup sendiri tanpa didampingi permaisuri?”Kekhawatiran itulah yang membebani pikirannya. Hujan di luar masih turun dengan deras, angin kencang sesekali terdengar derunya. Dipandangilah titik-titik hujan terasa air mata baginda menetes di pipinya. Kenangan demi kenangan bersama permaisuri belum dapat dilupakan. “Siapa yang akan aku ajak berdiskusi tentang masa depan kerajaan ini? Putra-putraku belum dapat diharapkan untuk meneruskan pemerintahan di kerajaan ini?” katanya dalam hati. Sumber “Penunggu Sungai Kapuas”. Diakses pada 10 Maret 2023 Gong Robek yang Bertuah Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara BaratOleh Zaenal Hakim Kisah ini terjadi pada zaman dahulu kala di Desa Ganti, kawasan Sasak NTB. Di sana terdapat seorang laki-laki yang sudah lanjut usia. Istrinya telah lama meninggal dunia akibat sakit. Laki-laki tua ini tidak beristri lagi. Ia takut istri barunya tidak menyayangi kedua anak laki-lakinya. “Kekejaman ibu tiri masih bertebaran di dunia ini!”, demikian yang menjadi alasannya. Kini ia hidup bersama kedua anaknya yang masih kecil. Anak pertama bernama Saleser Gelap dan adiknya bernama Rambulan Purnama. Sumber penghidupan keluarga ini hanyalah mencari ikan. Mereka memasang sebuah bubu di sungai pada waktu malam. Esok paginya bubububu diangkat, maka bergeleparanlah makhluk-makhluk air itu menunggu nasib selanjutnya sebagai makanan manusia. Sungai itu mengalir di sebelah kampung mereka, yaitu Dusun Beleka. Bubunya sering dipasang di suatu tempat yang bernama Lubuk Tibu Nangka. Di tempat itulah mereka anggap paling banyak ikan yang terperangkap bubu. Selama mereka melakukan pekerjaan itu, selalu saja ada ikan yang didapat. Bubunya selalu berisi mujair, ikan mas, lele, belut, dan beberapa jenis ikan lainnya. Ikan-ikan yang terkumpul dijajakan secara bergantian oleh kedua anaknya. Kedua anak itu bergantian berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Ikan-ikan diikat dalam satu rangkaian dengan cara menusukkan satu ujung tali kulit pisang ke dalam insang ikan, yang kemudian ditarik keluar melalui mulutnya. Demikian seterusnya, sehingga dalam satu tali bisa terangkai beberapa ikan. Makin panjang tali makin banyak ikan yang terangkai. “Ikan, ikaaan! Ikan ikaaaan! Bu, ikannya, Bu!” ucap Rambulan Purnama menawarkan. “Ibu tidak punya uang, mari tukar sama beras?!”jawab seorang ibu. “Tukar beras? Boleh!” jawab Rambulan Purnama. Penduduk desa itu sudah mengenal betul cara hidup duda tua dengan anak-anaknya yang piatu itu. Dari hasil penjualan atau penukaran ikan itu mereka bisa memperoleh bahan-bahan sembako untuk dimakan tiap hari. Penduduk kampung merasa kasihan kepada mereka yang mencari nafkah dengan cara menanam pukat di lubuk sungai tersebut. Sumber “Gong Robek yang Bertuah”. Diakses pada 10 Maret 2023 Legenda Bukit Perak Cerita Rakyat dari JambiOleh Ricky A. Manik Alkisah di suatu daerah di pedalaman Muarojambi, di salah satu kabupaten di Jambi, hiduplah seorang penghulu desa yang oleh masyarakatnya begitu dihormati. Penduduk akrab memanggilnya dengan sebutan Datuk Sengalo. Di masa kepemimpinan Datuk Sengalo, masyarakat Desa Datuk Sengalo hidup dengan rukun, aman, dan sejahtera. Masyarakat sangat senang dipimpin oleh Datuk Sengalo yang selalu ramah, tidak angkuh, tegas dalam bersikap, dan menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Tak jarang pula Datuk Sengalo mengajak warganya untuk selalu tolongmenolong terhadap warga lain yang sedang mengalami kesusahan. Dalam membangun desanya, Datuk Sengalo juga selalu mengajak masyarakat untuk bergotongroyong. Mereka saling tolong mulai dari membuat jalan kampung, membangun jembatan, membangun rumah warga, bahkan memanen hasil kebun. Selama Datuk Sengalo memimpin desa, kehidupan warga desa selalu dalam keadaan aman sentosa. Masyarakatnya hidup penuh kerukunan dan kedamaian. Belum pernah ada warga yang bertikai satu dengan yang lain. Mereka semua hidup sudah seperti saudara dan keluarga sendiri. Hidup mereka tenteram dan makmur. Selain kearifan dan kebijaksanaannya dalam memimpin sebuah desa, Datuk Sengalo juga dikenal dengan kesaktiannya. Oleh masyarakat di sekitarnya, Datuk Sengalo dipercaya sebagai keturunan sanga atau keturunan sembilan dari keluarga manusia setengah dewa pada masa itu. Belum ada yang dapat menandingi kesaktian Datuk Sengalo. Konon kabarnya hanya peluru senapanlah yang dapat menembus kulitnya. Senjata tajam yang lain seperti keris, pedang, dan tombak tak pernah bisa menembus atau bahkan melukai segaris pun kulitnya. Sumber “Legenda Bukit Perak”. Diakses pada 10 Maret 2023 Hikayat Bayan Budiman Cerita Rakyat dari Kepulauan Bangka BelitungOleh Ekawati Dalam cerita ini disebutlah nama Bayan yang budiman. Bayan adalah nama burung yang dapat berbicara, baik hati, dan memiliki sifat-sifat terpuji seperti layaknya manusia. Ia pun pandai bercerita tentang segala hal yang mengandung hikmah bagi siapa pun yang mendengarnya. Isi ceritanya biasanya berupa nasihat yang bermanfaat, khususnya bagi manusia, seperti cerita tentang anak yang harus berbakti kepada kedua orang tuanya, istri yang harus setia kepada suaminya, dan manusia yang harus selalu berdoa memohon pertolongan Allah, Tuhan semesta alam ini. Ia tidak mau berbuat jahat, keji, dan berbicara yang tidak ada manfaatnya. Oleh karena itulah, ia disebut burung bayan yang budiman. Pada suatu hari sekawanan burung bayan asyik berterbangan dengan bebas. Mereka berkejar-kejaran dan hinggap di satu pohon dan berpindah ke pohon yang lain dengan sukacitanya. Namun, kebebasan mereka tiba-tiba terhenti karena ketika mereka hinggap di salah satu pohon yang sangat besar, sayap-sayap mereka lengket di daun dan ranting pohon itu sehingga mereka pun tidak dapat lagi terbang ke sana kemari. Kawanan burung bayan itu berjumlah seratus ekor, salah satunya adalah Raja Bayan. Sebagai pemimpin, Raja Bayan menyampaikan idenya kepada bayan-bayan yang lain, “Kawankawan, ketahuilah bahwa kita terkena jebakan manusia, tetapi kita harus tetap tenang. Hari sudah malam dan besok pagi manusia yang menjebak kita pasti datang. Ketika dia datang, kita semua harus berpura-pura mati. Tahan napas kalian dan jangan sampai ada yang bergerak. Dia pasti akan mengambil kita satu per satu dan menjatuhkan kita ke tanah. Siapa pun di antara kita yang terlebih dahulu dijatuhkan ke tanah harus tetap diam dan jangan langsung terbang sebelum semuanya jatuh ke tanah.” Bayanbayan yang lain pun mengerti dan berjanji akan menaati perintah raja mereka. Di suatu negeri, hiduplah seorang tua bersama keluarganya. Pekerjaan orang tua itu sehari-hari adalah menangkap burung dan ayam di hutan. Ayam dan burung hasil tangkapannya lalu dijual di pasar. Uang hasil menjual ayam dan burung itulah yang dipakai untuk menghidupi keluarganya. Sumber “Hikayat Bayan Budiman”. Diakses pada 10 Maret 2023 Sabeni Jawara dari Tanah Abang Cerita Rakyat dari DKI JakartaOleh Lustantini Septiningsih Sejak kepergian sang suami, perempuan itu harus mengasuh dan membesarkan dua anak laki-lakinya. Setiap hari dia harus bekerja keras untuk menghidupi kedua anaknya. Dua anak laki-laki itu, Rojali dan Somad, tergolong dewasa. Namun, mereka belum berpikiran dewasa. Mereka belum menyadari jika ibunya telah tua. Kehidupan mereka pun miskin. Mereka sehari makan dan sehari tidak. “Rojali dan Somad, anakku,” sapa sang Ibu. “Iya, Nyak,” jawab Rojali dan Somad serentak. “Kemari, Nyak ingin bicara. “Ya, Nyak,” jawab Rojali. “Duduklah kalian!” kata ibunya melanjutkan pembicaraan. Rojali dan Somad pun segera duduk. “Bagaimana, Nyak?” tanya Rojali. “Ya, Nyak. Apa yang ingin Nyak sampaikan kepada kami?” sahut Somad. “Begini, Nyak ingin menyampaikan sesuatu. Namun, Nyak khawatir jika yang Nyak sampaikan menjadi beban kalian.” “Sampaikan saja, Nyak!” pinta Rojali. Beberapa saat kemudian dengan perlahan ibunya mengungkapkan isi hatinya “Semakin hari usia Nyak semakin tua. Tidak kuat lagi Nyak mencari makan buat sehari-hari. Nyak mengharapkan kalian dapat menggantikan Nyak mencari nafkah.” Sumber “Sabeni Jawara dari Tanah Abang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Gatotkaca Satria dari Pringgadani Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Lustantini Septiningsih Dewi Arimbi, istri Raden Werkudara, sedang hamil tua. Para prajurit Pringgadani siang malam selalu berdoa. Mereka berharap sang Ratu melahirkan dengan selamat. Ketika suasana sangat hening, Dewi Arimbi melahirkan seorang bayi laki-laki. Keluarga kerajaan bergembira, terutama Raden Werkudara karena keinginannya untuk mempunyai seorang anak laki-laki terkabul. Bende, gong kerajaan dipukul tiga kali sebagai tanda itu, para prajurit Kerajaan Pringgadani berkumpul. Saat akan dilakukan pemotongan tali pusar, tali pusar bayi itu tidak mempan dipotong dengan pisau. Keanehan itu membuat semua orang cemas. Prabu Sri Batara Kresna meminta Prabu Puntodewo memotongnya dengan pusaka andalan Pandawa. Prabu Puntadewa mendekati bayi itu dengan membawa pusaka untuk memotong tali pusarnya. Namun, pusaka itu juga tidak sanggup untuk memotongnya Prabu Sri Batara Kresna merasa penasaran. Ia menyuruh Raden Harjuna memotong tali pusar bayi itu dengan pusaka andalannya. Namun, pusakanya pun tidak mampu untuk memotong tali pusar bayi itu. Sumber “Gatotkaca Satria dari Pringgadani”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kisah Persahabatan antara Pulau Haruku dan Pulau Seram Cerita Rakyat dari MalukuOleh Nita Handayani Hasan Desa Haruku adalah desa yang tenteram dan damai. Masyarakatnya hidup berdampingan dengan damai. Jika salah satu orang tertimpa musibah, anggota masyarakat yang lain langsung menolongnya. Desa Haruku juga memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Hasil hutannya sangat kaya, begitu pula hasil lautnya. Mata pencaharian masyarakat Haruku ialah berkebun dan bertani. Biasanya mereka membuka lahan perkebunan di dalam hutan. Tanaman-tanaman yang mereka tanam berupa umbi-umbian, sayur-mayur, dan buah-buahan. Hasil dari berkebun mereka bawa ke Kota Ambon untuk dijual di sana. Hari itu Dominggus akan pergi ke kebun untuk memanen buah durian. Beberapa hari sebelumnya, ayah dan pamannya sudah pergi untuk memanen durian. Mereka sempat mengajaknya, tetapi melihat istrinya yang sedang sakit, Dominggus mengurungkan niatnya. Pada pagi hari itu, setelah melihat keadaan istrinya mulai pulih, dia memberanikan diri untuk meminta izin kepada istrinya. “Istriku, aku mau pergi memanen durian di kebun. Mungkin setelah tiga hari aku baru pulang. Jangan lupa minum obatmu.” “Baiklah, berhati-hatilah semoga perjalananmu lancar. Aku akan mempersiapkan bekalmu selama di hutan. Tunggulah sebentar, akan kuuntai ijuk menjadi cincin agar dapat kau hadiahkan kepada Buaya Learissa Kayeli,” kata Marice kepada suaminya. Ada rasa khawatir dan sedih dalam hatinya. Namun, dia harus melepaskan suaminya karena pada musim durian masyarakat akan mendapat banyak keuntungan dari penjualan durian. Uang yang diperoleh dapat digunakan untuk biaya hidup sehari-hari. Sumber “Kisah Persahabatan antara Pulau Haruku dan Pulau Seram”. Diakses pada 10 Maret 2023 Jaka dan Naga Sakti Cerita Rakyat dari Jawa TimurOleh Dina Alfiyanti Fasa “Bagaimana nasib pemuda itu? Apakah ia berhasil? Sudah hampir sehari ia pergi. Semoga ia dapat mengalahkannya. Namun, bagaimana bila ia tidak berhasil? Apa yang harus kulakukan? Bagaimana nasib putriku?” batin Prabu Arya Seta cemas. Prabu Arya Seta tampak gelisah. Sudah sejak pagi Prabu Arya Seta hanya berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Ia tidak ingin diganggu. Ia telah memerintahkan semua orang di kerajaan untuk tidak mengganggunya seharian ini. Tidak ada yang mempertanyakan perintah Prabu Arya Seta karena mereka memahami perasaannya. Prabu Arya Seta sedang memikirkan nasib seorang pemuda yang sedang bertarung di gua kaki Gunung Arga Dumadi. Apa pun hasil pertarungan itu akan sangat memengaruhi keadaan putrinya, Putri Ayu Rara Kemuning, dan dirinya. Ia sangat berharap pemuda itu dapat memenangkan pertarungan agar keadaan di kerajaan kembali normal. Sudah berbulan-bulan ini kerajaan tidak dihiasi keceriaan Putri Kemuning. Ia tidak dapat keluar kamar karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk keluar kamar. Ia terkena penyakit yang tidak biasa dan membuatnya malu untuk bertemu dengan orang lain. Hanya seorang pelayan yang dapat bertemu dengannya karena harus melayaninya makan dan mandi. Sumber “Jaka dan Naga Sakti”. Diakses pada 10 Maret 2023 Sari Gading Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Harlina Indijati Di suatu perkampungan hidup kakak beradik yang bernama Cendana dan Cendini. Mereka sudah lama hidup sebagai yatim piatu. Cendana sangat menyayangi adiknya, Cendini. Walaupun masih anakanak, Cendana sudah dapat menanam padi untuk keperluan hidupnya. Selain menanam padi, dia juga menanam buah-buahan dan sayursayuran. Pisang dan pepaya ditanam di sela-sela pematang sawah. Oleh karena itu, semua kebutuhan makanannya sudah tercukupi dari sawah dan kebunnya sendiri. Tubuh Cendana sangat kekar dan kuat sehingga ia bisa menebang pohon. Ia juga rajin mengumpulkan kayu bakar untuk piranti memasak. Cendini juga telah tumbuh menjadi anak perempuan yang cantik. Rambutnya panjang, wajahnya bulat panjang, dan matanya bersinar. Cendini sangat rajin membantu kakaknya. Cendini dan Cendana masih tergolong anak-anak, tetapi pemikirannya sudah seperti orang dewasa karena keadaan yang dialaminya. Cendini dan Cendana selalu bangun pagi sebelum fajar menyingsing. Kadang-kadang sebelum berangkat ke sawah, Cendana dan Cendini memberi makan ayam yang dipeliharanya terlebih dahulu. Kedisiplinan Cendana dan Cendini itu yang menyebabkan ayam miliknya selalu bertelur setiap hari. Cendini membantu Cendana membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sela-sela padinya. Cendini juga memetik daun singkong yang masih muda untuk dimasak. Kerajinan dan kedisiplinan Cendana dan Cendini menyebabkan padinya tumbuh subur. Selain menanam padi, Cendana juga menanam ubi dan jagung. Sumber “Sari Gading”. Diakses pada 10 Maret 2023 Legenda Condet Cerita Rakyat dari DKI JakartaOleh Azhar
9 Alfina seringkali kesulitan menuliskan ide-ide yang ada dalam pikirannya ke dalam bentuk karangan. Saran yang tepat untuk permasalahan tersebut adalah . a. Sebaiknya Alfina meminta orang lain untuk menuliskan karangannya b. Sebaiknya Alfina tidak usah menulis karangan tersebut c. Sebaiknya Alfina ke toko untuk membeli buku pelajaran d.
91% found this document useful 54 votes76K views49 pagesDescriptionRangkuman materi Bahasa Indonesia Kelas 5 SDCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?91% found this document useful 54 votes76K views49 pagesRangkuman Bahasa Indonesia Kelas 5 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 13 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 20 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 24 to 45 are not shown in this preview.
Videoyang diunggah akun Instagram @andreli_48, Kamis (16/6/2022) tersebut sontak membuat warganet murka. Menurut pengunggah, video itu direkam di salah satu jalanan Bojonegoro, Jawa Timur.. Baca Juga: Utang Tak Kunjung Dibayar, Perempuan Ini Lempari Rumah Pengutang Pakai Telur Busuk dan Kotoran "Aksi perkelahian yang diduga dilakukan oleh pasangan suami istri yang terjadi di tepi jalan raya
Pada penugasan keterpaduan IPS dan PPKn ini, siswa diminta untuk membuat karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan nasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam karangan narasi tersebut antara lain;Pertama, cerita mencakup proses yang terjadi di sawah ketika petani berinteraksi dengan lingkungan alamnya IPS. Kedua, cerita mencakup proses yang terjadi ketika petani memasarkan hasil panennya, kepada siapa petani menjual padinya? Interaksi petani dengan lingkungan sosialnya IPS. Ketiga, cerita mencakup proses yang menceritakan bagaimana beras di pasar bisa sampai ke rumah-rumah dan siap dimasak. Siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut IPS. Keempat, cerita mencakup informasi tentang perbedaan yang dijumpai oleh petani dalam kehidupan sehari-harinya ketika ia menanam padi, memanen hasilnya dan menjualnya ke pasar. PPKnKarangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Paragraf ini bisa dibuat berdasarkan peristiwa atau kisah yang sebenarnya atau berdasarkan imajinasi dari sang penulis. Suatu paragraf bisa disebut sebagai paragraf narasi apabila memiliki ciri-ciri berikut Terdapat tokoh cerita, Terdapat unsur tindakan/perbuatan, Terdapat seting waktu dan tempat, dan Terdapat urutan waktu/kronologi sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan ketika siap disantap menjadi nasi. Dalam karanganmu pastikan kamu juga menceritakan Proses yang terjadi di sawah ketika petani menanam padi, dan interaksi petani dengan lingkungan yang terjadi ketika petani memasarkan hasil panennya, kepada siapa petani menjual padinya? Ceritakan interaksi yang terjadi antara petani dengan lingkungan yang menceritakan bagaimana beras di pasar bisa sampai ke rumah-rumah dan siap untuk dimasak. Siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut? Interaksi seperti apa yang terjadi dalam proses tersebut? Tambahkan informasi tentang perbedaan yang dijumpai oleh petani dalam kehidupan sehari-hari ketika ia menanam padi, memanen hasilnya dan menjualnya ke pasar. Lengkapi ceritamu dengan ilustrasi gambar yang mencerminkan interaksi manusia dengan lingkungan alam dan sosialKisah Padi dari Sawah ke Meja MakanSepiring nasi yang terhidang di meja makan, sebelumnya melalui perjalanan yang panjang. Seperti yang kita ketahui bersama, nasi berasal dari padi. Padi ini ditanam oleh para petani di sawah. Inilah perjalanan padi menuju nasi yang bisa kita makan diawali pertama kali petani mengolah tanah untuk menanam padi. Petani mengolah sawah dengan dibajak. Selain menggunakan tenaga sapi untuk mengolah tanah, banyak juga petani yang menggunakan traktor. Pada kegiatan ini terjadi interaksi antara manusia dengan juga menyemai benih padi di sebuah petak sawah yang tanahnya telah diolah. Lahan penyemaian padi biasanya berupa petak-petak. Benih padi yang sudah siap tanam dikumpulkan menjadi beberapa ikatan. Kemudian tiap ikatnya akan diedarkan ke petak-petak padi siap ditanam. Biasanya para petani menanam padi dengan cara gotong-royong. Mereka bersama-sama orang sekitarnya menanam padi bersama-sama. Pada kegiatan ini terjadi interaksi antara manusia dengan padi mulai tumbuh petani menyiangi rumput yang ada di sawah supaya padinya tumbuh dengan baik. Mereka menggunakan alat khusus, namun ada juga yang menyiangi rumput secara manual, yaitu menggunaan tangan tanpa alat disiangi petani juga memberi pupuk pada tanaman padinya. Pupuk akan membantu pertumbuhan padi dengan baik. Selain dipupuk, padi juga perlu disemprot dengan pestisida untuk menghilangkan semua ikhtiar telah dilakukan, petani menunggu datangnya masa panen. Penungguan ini bukan masa berpangku tangan, tetapi mereka secara rutin masih menyiangi rumput, mengairi sawah, hingga menunggui sawahnya agar tidak didekati burung-burung padi siap dipanen petani memanen padi. Ada yang melakukan kegiatan panen menggunakan sebuah alat khusus yang terbuat dari kayu. Namun ada pula petani yang sudah menggunakan peralatan panen yang menggunakan yang sudah dirontokkan kemudian dimasukan ke dalam karung-karung untuk dibawa pulang ke rumah. Pada lahan yang sulit dijangkau kendaraan petani biasanya memikul padi tersebut hingga sampai ke tempat yang dapat dijangkau oleh padi sampai di rumah ada kegiatan lain yang harus dilakukan para petani, yaitu menjemur padi. Padi dihamparkan pada kain terpal yang sudah digelar. Padi diratakan agar mendapat panas yang merata. Setiap beberapa jam padi juga harus dibolak balik agar kering merata. Penjemuran padi dilakukan selama dua hari jika matahari bersinar sepanjang hari. Namun jika cuaca mendung penjemuran bisa saja lebih dari tiga yang sudah kering kembali dimasukan ke dalam karung-karung agar mudah dipindahkan. Padai-padi tersebut biasanya akan disimpan untuk persediaan sampai musim panen yang akan datang. Namun bagi petani yang memiliki hasil panen yang banyak biasanya akan menjualnya kepada tengkulak. Di dini terjadi iteraksi sosial antara petani dan para tengkulak akan membeli padi para petani kemudian akan menjualnya kembali ke pemiliki penggilingan padi. Setelah padi digiling menjadi beras, pemilik penggilingan akan menjual beras tersebut ke pedagang grosir berskala besar yang memiliki gudang penyimpanan. Tengkulak dan pemiliki penggilingan padi berperan sebagai pedagang grosir berskala besar ini akan kembali menjual beras tersebut kepada pedagang di pasar. Nah disinilah perjalanan padi semakin dekat dengan meja makan. Ketika ibu kita membeli beras di pasar dan kemudian memasaknya menjadi sepiring nasi yang tersedia di meja makan. Sangat panjang ternyata perjalanan padi dari sawah hingga ke meja peristiwa jual beli di pasar pihak yang terlibat adalah pedagang grosir, pedagang pasar, dan pembeli. Sedangkan interaksi yang terjadi adalah interaksi sosial antara penjual dan pembeli yang terjadi di perbedaan ketika petani menanam padi, memanen padi dan menjualnya ke pasar antara lain. Ketika petani menanam padi petani beriteraksi dengan lingkungan alam. Ketika petani menanam padi petani melakukan interaksi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial. Sedangkan pada saat petani menjual hasil panennya ke pasar maka terjadi interaksi sosial.
PengaturanMakan Pada Diet Pembentukan Otot - Rumah Sakit JIH - The Ultimate Value Healthcare. Membuat Video Teks Ceramah Agama Rumus Pipa U 5 Dollar Ke Rupiah Az Ziyadah Artinya Usaha Ekonomi Produktif Makna Kata Jauh Karangan Narasi Kisah Padi Dari Sawah Ke Meja Makan Cara Buat Bolu Karamel.
Ilustrasi buku, cerpen, novel sumber pixabay Jakarta Dalam menyusun sebuah paragraf, terdapat beberapa unsur yang perlu untuk diketahui. Hal ini karena contoh paragraf berdasarkan jenisnya, memiliki tujuan dan letak ide pokok yang berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, paragraf merupakan salah satu bagian bab yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Paragraf juga disebut juga alinea yang merupakan kumpulan kalimat yang mengandung ide pokok dan penjelasnya. 8 Jenis Paragraf Beserta Penjelasan Lengkapnya, Ketahui Ciri-Cirinya Macam-Macam Paragraf dalam Bahasa Indonesia, Ketahui Tujuannya 10 Jenis-Jenis Paragraf, Lengkap dengan Pengertian dan Karakteristiknya Paragraf termasuk menjadi bagian suatu karangan, sehingga dengan contoh paragraf akan membantu Anda untuk menentukan jenis paragraf mana yang harus ditulis. Dalam satu paragraf, terdapat kalimat yang berisi gagasan utama dan gagasan pendukung. Kalimat pendukung berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Seperti halnya tujuan dari penulisan, paragraf narasi juga dimaksudkan untuk mengungkapkan gagasan tertentu. Salah satu ciri yang menonjol dari paragraf narasi, adalah adanya suatu peristiwa yang disusun dalam rentetan waktu tertentu. Paragraf sendiri adalah sebuah istilah yang merujuk pada sejumlah kumpulan kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Berikut ini contoh paragraf narasi yang rangkum dari berbagai sumber, Jumat 9/12/2022.Mengenal Paragraf NarasiIlustrasi membaca buku. GrabowskaSebelum mengetahui tentang contoh paragraf narasi, maka Anda perlu memahami definisi dari paragraf narasi. Paragraf merupakan kumpulan kalimat, yang saling berhubungan untuk mengembangkan sebuah gagasan. Menurut salah satu ahli yaitu Akhaidah, dkk, paragraf adalah inti penuangan ide, atau gagasan dalam sebuah karangan. Di dalam paragraf terkandung satu unit ide pokok atau gagasan yang didukung oleh seluruh kalimat dalam karangan di suatu paragraf. Gorys Keraf juga turut mendefinisikan pengertian paragraf, yaitu suatu kesatuan gagasan atau ide yang memiliki tingkat kesatuan yang lebih tinggi dari kalimat. Setelah mengetahui pengertiaan dari paragraf, maka yang dimaksud dengan paragraf narasi adalah jenis-jenis paragraf yang bertujuan menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Paragraf narasi memiliki karakteristik, yang memuat tentang kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu narasi ekspositoris yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif, dan narasi sugestif yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi membaca sinopsis, buku. Photo by Nathan Aguirre on Unsplash1. Contoh paragraf narasi a Prof. DR HC. Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie, ialah salah seorang tokoh panutan dan sampai sekarang menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Presiden ketiga Republik Indonesia ini, dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan Tuti Marini Puspowardojo. Habibie kemudian menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962, yang dalam pernikahannya dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Habibie memiliki masa kecil yang dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Memiliki sifat tegas dan berpegang pada prinsip, telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. 2. Contoh paragraf narasi b Cut Nyak Dhien adalah salah satu pahlawan wanita, yang berasal dari Kepulauan Aceh. Pada 1880, Cut Nyak Dhien bersama suaminya melakukan perlawanan terhadap Belanda, dan pada 30 September 1893 tepatnya di Kota Kutaraja, rombongan Cut Nyak Dhien menyerahkan diri kepada Belanda. Suaminya Teuku Umar, secara diam-diam membuat rencana untuk menghancurkan pasukan pertahanan Belanda. Pada 11 Februari 1899, Teuku Umar tewas dalam peperangan dan Cut Nyak Dhien ditunjuk menjadi pemimpin pembela Indonesia dalam melawan Belanda. Cut Nyak Dhien kemudian ditangkap dan dirawat di rumah sakit Belanda pada masa kemunduran Aceh, dan meninggal pada 6 November 1908. 3. Contoh paragraf narasi c Pada 4 Juli 1927, Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia PNI, dengan tujuan agar Indonesia merdeka. Namun, pada 29 Dember 1929, Belanda menangkap dan memasukkan beliau ke penjara Sukamiskin di Bandung sampai 31 Desember 1931. Setelah Soekarno dibebaskan, ia bergabung dengan Partindo, namun Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores, pada 1933, dan setelah itu Ia dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melewati perjuangan yang panjang, bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus Paragraf NarasiIlustrasi toko buku. dok. mohamed_hassan/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani4. Contoh paragraf narasi d Pada tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 25 Maret. Aku dan seluruh keluargaku memilih untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai, maka subuh menjelang aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Dengan hati suka ria, aku sambut pantai dengan senyumku karena pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. 5 Contoh paragraf narasi e Aku adalah salah satu murid dari sekolah faforit di kotaku. Setiap hari, jadwalku di sekolah sangat padat. Setelah bel masuk di sekolahku, memang baru masuk pukul tapi kubiasakan setiap hari untuk bangun pagi pukul agar tidak tergesa-gesa. Setelah bangun biasanya aku akan langsung mengambil air wudhu untuk shalat subuh. Tak lupa aku menata buku sesuai mata pelajaran hari ini. Kusempatkan juga mengecek beberapa buku kalau-kalau ada pr yang belum kukerjakan. Setelah makan pagi dan mandi, yaitu sekitar pukul aku langsung menuju ke sekolah. 6. Contoh paragraf narasi f Tiga hari lamanya aku mengalami koma tanpa pernah bangun, akibat kecelakan yang terjadi. Dan ketika aku terbangun dari mimpiku, perlahan kubukakan mataku, seluruh keluargaku ada disampingku. Ayah, ibu, kedua kakakku, paman dan bibi serta teman-temanmu telah ada disampingku. Suara ayat-ayat suci Al-Quran terdengar dan aku senang mereka tidak marah padaku karena aku pergi tanpa pamitan. Ayah menyadari aku terbangun dengan cepat memanggilku. 7. Contoh paragraf narasi g Leonita Cantika ialah anak bungsu dari 6 orang bersaudara, lahir di Bandung tanggal 3 November 1992. Nita, biasa ia dipanggil, lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil yang bertugas di Departemen Agama sementara ibunya adalah seorang pedagang. Ketika Nita lahir ayahnya sudah memasuki masa tua, yakni 51 tahun. Tak lama ayah didiagnosis menderita penyakit komplikasi paru-paru sejak Nita masih sangat kecil. Maka tak heran, Nita kecil lebih banyak menghabiskan masa kecilnya dengan merawat sang ayah dibandingkan bermain dengan teman-teman seusianya. Hubungan Nita dan ayahnya sangat dekat, tak hanya sebatas hubungan ayah dan anak tetapi sudah seperti dua orang yang bersahabat. Contoh Paragraf NarasiIlustrasi Membaca Buku Credit Contoh paragraf narasi h Aku mulai tertegun, karena perlahan-lahan terdengar sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Namun selintas jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat hebat dan hening seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Aku menegakkan kepala, mataku mulai liar, badanku dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit. Dari jauh dalam pandangan kabur sambil berlari, aku kemudian melihat benda bergerak, berderet sepanjang jalan, tetapi sebelum ia tahu benar apa yang dilihatnya, sebuah peluru datang menyongsong, tepat menembus tulang dada. 9. Contoh paragraf narasi i Tepat pukul aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Aku kemudian berjalan menyusuri halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. 10. Contoh paragraf narasi j Pagi itu, hujan turun dengan sangat lebatnya. Taufik yang sejak tadi duduk kebingungan, mulai cemas kalau dirinya tidak bisa berangkat sekolah pagi itu. Ia bisa saja memutuskan untuk tidak berangkat sekolah. Namun, ia tak ingin ketinggalan pelajaran sekolah. Lagipula ada ulangan matematika. Namun apa daya, jarak sekolah yang jauh dan hujan yang begitu lebat membuatnya absen pada hari itu.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang Estefina SubitmeleAuthor
Dimeja makan banyak lalat Lalat terbang sekali kali menukik Memang banyak wartawan melihat Menangkap aspek-aspek yang unik 21335. Sampai sore kerja di sawah Padi dipupuk biar merata Ada rencana pelaksanaan dakwah Disana jurnalis memainkan berita 21473. Kisah berita anak pesisir ke sekolah Lewati sungai jembatan bertali Kini jalan dan
Pada liburan Lebaran kali ini, saya berkesempatan menziarahi sawah milik orang tua di kampung halaman, Kampung Ceger Elor, Bekasi. Lahan pertanian ini begitu penting bagi hidup saya. Dari sawah ini, orang tua dapat membiayai saya melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Siang itu, saya diminta oleh Mamah untuk menemani Apak ayah untuk menebar bibit padi. Ada sekitar 10 kilogram bibit yang siap disebar. Untuk menyebarnya hanya dilakukan di sebagian area sawah yang sudah diratakan lumpurnya. Cara menyebarnya sederhana, tinggal menaburkan bibit-bibit ke atas lumpur. Dalam tahap ini butuh waktu sekitar 1 bulan agar bibit-bibit tersebut tumbuh. Jika bibit itu mulai bertunas, maka masuk ke proses selanjutnya. Tanam mundur atau nandur. Biasanya, untuk nandur ini ayah saya mempekerjakan orang-orang kampung. Mereka menaruh bibit-bibit padi itu ke seluruh area sawah. Dalam proses tersebut, mereka berjalan mundur. Setelah tandur, para petani termasuk ayah saya tinggal merawat padi dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, memberi pestisida, dan pupuk. Di sinilah, modal yang dikeluarkan tidak kecil karena harga pupuk dan pestisida tidak murah. Terlebih bila ada gangguan hama dan kekeringan. Ongkos produksinya bisa membengkak. Begitulah kehidupan petani seperti bapak saya. Terlepas dari hal ini, mirisnya, tak lama lagi sawah-sawah ini akan menghilang. Pembangunan perumahan di wilayah ini sangat pesat. Hampir sebagian area sawah sudah berganti menjadi pemukiman. Bahkan bapak saya sudah ditawari agar sawahnya dijual. Namun, ayah belum mau melepas karena harganya belum sesuai. Padahal sawah ini sangat berkesan bagi hidup saya. Sawah-sawah di kampung menyimpan memori yang panjang tentang masa kecil saya. Jika datang musim panen, saya bersama teman-teman biasa bermain layangan. Lari ke tengah-tengah sawah bila ada layangan yang terputus. Bila datang musim tanam, saya mencari belut sawah. Dari siang hingga sore hari. Lalu, saat padi-padi mulai menguning, saya mencari biasanya sarang burung bondol. Setelah padi dipotong, saatnya mencari ikan. Begitulah aktivitas masa kecil saya. Hari-hari dihabiskan di sawah bukan mal atau restoran. Hal lain yang tidak dapat dilupakan dari sawah ini adalah kisah-kisah mistisnya. Orang-orang tua di kampung sangat percaya jika ada mahluk-mahluk halus di sawah. Saat masa kanak-kanak, nenek dan orang tua kerap bercerita tentang setan keder. Sejenis mahluk halus yang suka menyesatkan perjalanan seseorang. Kala itu, oleh orang kampung sawah terkadang dijadikan akses jalan untuk menuju kampung-kampung lain. Di sinilah, setan-setan keder itu beraksi. Mereka akan sesatkan para pejalan kaki hingga muter-muter di tengah sawah. Pohon Wareng yang terkenal angker Selain itu, di area persawahan kampung saya ada satu pohon besar berdiri. Satu-satunya pohon yang tumbuh di tengah-tengah persawahan. Saya belum tahu jenis pohon tersebut. Orang-orang kampung sih menyebutnya sebagai pohon wareng. Sebetulnya pohon ini rindang. Namun, berdasarkan cerita yang berkembang turun temurun pohon itu terkenal angker. Ada mahluk-mahluk halus yang menjadikan rumah itu sebagai tempat tinggalnya. Konon, jika ada orang yang berteduh ke pohon itu akan kesambet kerasukan. Saat pulang ke rumah, orang itu bisa saja sakit tanpa alasan yang jelas. Makanya, tak ada orang yang berani mendekat ke pohon tersebut. Buat anak kecil seperti saya waktu itu, cerita itu sangat bikin penasaran dan deg-degan. Sekarang pohon wareng itu masih tegap berdiri. Sayang, pesona keangkerannya sudah luntur seiring masifnya pembangunan perumahan. Mungkin mahluk halusnya sudah mengungsi dahulu karena gerah dengan aktivitas manusia yang makin banyak. Sebagai anak sawah, saya tidak bisa begitu saja melupakan kenangan-kenangan tersebut. Bau lumpur, gatalnya bunga padi, dan licinnya belut tersimpan rapi dalam pikiran. Semua itu menjadi bagian dari masa lalu yang menyenangkan. Kini hilang karena adanya perubahan yang tak dapat dihindarkan. Kampung-kampung mulai berubah wajahnya. Dari desa menjadi Jakarta-Jakarta baru yang sesak, dihimpit pembangunan dan gagap menghadapi perubahan. Kampung Ceger Elor, 17 Juni 2018
ContohParagraf Narasi - Salah satu bentuk karangan yang sering dibuat adalah karangan narasi. Mungkin saja beberapa dari kamu masih belum atau kurang memahami apa yang disebut dengan karangan narasi. Pada artikel kali ini selain akan dibahas tentang contoh narasi akan ada pembahasan tentang apakah narasi itu sendiri sehingga akan dengan mudah untukmu untuk membuat karangan narasi sendiri.
Halo, Quipperian! Teks narasi merupakan karangan cerita atau jenis pola pengembangan paragraf yang menyajikan serangkaian peristiwa dan disusun secara kronologis dengan urutan waktu yang berurutan terdiri dari awal, pertengahan, dan akhir. Sejauh mana kamu sudah mempelajari teks narasi? Teks narasi dapat ditemukan pada karangan cerita fantasi, teks fabel, novel, cerpen, hikayat, hingga biografi atau kisah inspiratif. Selain daftar karangan cerita tersebut, masih banyak lho jenis teks narasi lainnya yang juga seru untuk Quipperian ketahui. Quipper Blog kali ini akan memaparkan kumpulan contoh teks narasi lainnya agar Quipperian dapat lebih memahami teks narasi. Simak informasi lengkapnya di artikel ini, ya! Baca Juga Teks Narasi – Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohnya 1 . Contoh Teks Narasi Singkat “Aku menangis tersedu-sedu saat membaca pengumuman hasil perjuangan selama ini. Sejujurnya, jauh dari hari ini, sejak duduk di kelas 11 aku sudah mempersiapkan diri sampai di hari ini. Lagipula hanya ada 2 kemungkinan, bukan? Lulus dan tidak lulus, pikirku beberapa bulan terakhir. Ekspektasi terburuk juga sudah aku pikirkan dan latih bila itu terjadi. Sampai di hari pengumuman tiba di pukul 1726, aku kunjungi laman LTMPT dan per sekian detik munculah profilku dan kotak berwarna merah bertuliskan Anda dinyatakan tidak lulus seleksi SNMPTN 2020.” Contoh singkat di atas bercerita tentang seorang siswa yang telah mempersiapkan beberapa skenario dalam menghadapi pengumuman SNMPTN 2020. Dengan penggunaan alur campuran tersebut, cerita teks narasi singkat tersebut menjadi lebih efektif. 2. Contoh Teks Narasi Sejarah “Sang proklamator Indonesia pernah diasingkan di Banda Neira pada tahun 1936-1942. Selama diasingkan, Bung Hatta membuka kelas sore untuk mengajar anak-anak setempat. Beberapa meja belajar dan papan tulis hitam masih terawat hingga kini”. Dari contoh sejarah di atas disajikan secara kronologis atau kejadian yang berurutan. Selain itu, terlihat juga keterangan waktu, tempat, dan nama tokoh yang memenuhi syarat sebagai teks narasi karena bersifat faktual. 3. Contoh Teks Narasi Sugestif “Setiap libur di hari Sabtu, Dona selalu pergi ke rumah nenek. Rumah nenek tak jauh dari rumahnya. Hanya memakan waktu sekitar sepuluh hingga lima belas menit untuk sampai di sana dengan naik sepeda. Nenek memiliki banyak ayam dan bebek yang dipelihara di kebun belakang. Nenek dibantu Pak Anwar untuk memelihara semua peliharaannya. Kebetulan hari itu Pak Anwar tidak datang ke rumah nenek. Ia sedang tidak enak badan. Nenek kewalahan memberi makan ayam dan bebeknya karena jumlahnya yang banyak.” Apakah kamu mendapatkan gambaran perihal serangkaian kejadian yang dituliskan pada contoh di atas? Jikalau Quipperian dapat berimajinasi saat membacanya, itu berarti contoh tersebut telah berhasil atau memenuhi syarat sebagai teks narasi. 4. Contoh Teks Narasi Ekspositoris “Pada 23 Maret 1946, meletuslah sebuah perlawanan rakyat di Bandung untuk mengusir Sekutu dan NICA Belanda. Peristiwa Bandung Lautan Api diawali dengan datangnya pasukan Sekutu/Inggris pada 12 Oktober 1945 yang bersekongkol dengan Belanda untuk menguasai Indonesia kembali. Selanjutnya, Sekutu mulai melancarkan propaganda dan rakyat Indonesia diperingatkan agar meletakkan senjata dan menyerahkannya kepada Sekutu.” Dari penggalan contoh di atas dapat diamati bahwa informasi yang disampaikan ditulis dengan jelas melalui kronologis kejadian. Terlihat bagian awal, tengah, dan akhir dalam rangkaian penceritaan alur maju. Beberapa ciri tersebut sesuai dengan struktur umum dari teks narasi. 5. Contoh Teks Narasi Fiksi “Ahmad tersenyum sambil mengayunkan langkahnya sore itu. Angin dingin berembus, membuat bulu kuduk di sekitar tubuhnya berdiri. Aku memasukkan dua tanganku ke dalam saku jaket, berharap rasa dingin bisa berkurang. Tak lama, aku disambut wangi kayu yang terbakar di perapian saat Ana membukakan pintu. Wangi yang kelak dirindukan ketika Ahmad telah kembali ke tanah air.” Sama halnya dengan contoh teks narasi sugestif sebelumnya, Quipperian dapat berimajinasi atau membayangkan situasi Ahmad dalam penggalan cerita di atas. Selain itu, terdapat alur maju dan peristiwa yang berurutan contoh teks narasi fiksi di atas. 6. Contoh Teks Narasi Informatif “Bersama Mohammad Hatta, Sutan Sjharir, Perdana Menteri PM pertama Indonesia, diasingkan di Banda Neira pada tahun 1936-1942. Berbeda dengan Bung Hatta yang pandai mengajar anak-anak setempat, Sutan Sjharir lebih pandai bersosialisasi dengan penduduk lokal, khususnya kalangan muda. Sutan Sjharir juga dikenal sebagai Bapak Sosialisme Indonesia.” Contoh teks narasi informatif di atas menceritakan penggalan kisah Sutan Sjahrir selama diasingkan di Banda Neira. Dalam contoh di atas terdapat beberapa informasi faktual seperti periode waktu, nama tempat, dan keterangan lainnya. 7. Contoh Teks Narasi Inspiratif “Ayah menyelinap masuk ke kamar adikku yang tengah tertidur pulas dengan tangan berada di bawah pipinya. Ayah terlihat merasa bersalah dan hendak menyesali perbuatannya saat siang tadi. Ayah tidak sengaja membentak dan memukul meja saat adikku pulang dengan keadaan menangis karena berkelahi dengan teman sekolahnya.” Dari contoh teks narasi inspiratif di atas menggambarkan penyesalan seorang Ayah terhadap perlakuannya kepada anak. Cerita teks narasi di atas memiliki struktur orientasi, komplikasi, resolusi, dan reorientasi yang cukup efektif dalam penggalan cerita tersebut. 8. Contoh Teks Narasi Negosiasi “Pagi itu, Bu Irma yang sudah menunggu lama bisa bernapas lega, karena penjual sayur keliling langganannya akhirnya datang juga. Bu Irma yang memang sudah berlangganan dengan penjual sayur kemudian menghampiri dan mulai mencari yang dicarinya untuk hari ini. Langsung saja Bu Irma memilih jenis ikan yang dibawa oleh penjual. Ketika hendak menentukan jenis sayur yang akan dibeli, antara bayam dan kangkung, Bu Irma menanyakan kepada penjual mengenai kualitas kedua jenis sayuran tersebut.” Dari contoh teks narasi negosiasi di atas dijelaskan secara kronologis dan juga latar belakang yang kuat mengapa Bu Irma bertanya kepada penjual sayur di bagian akhir. Dengan informasi yang jelas tergambarkan di sana, cerita di atas memenuhi syarat jenis teks narasi. 9. Contoh Teks Narasi Biografi “Di tahun 1927, Cipto Mangunkusumo dianggap Belanda terlibat upaya sabotase, sehingga Cipto Mangunkusumo dibuang ke Banda Neira. Dalam pembuangan, penyakit asmanya kambuh. Saat Cipto Mangunkusumo diminta tanda tangan perjanjian yang meminta ia melepaskan hak politiknya agar beliau bisa kembali ke Jawa untuk berobat, Cipto Mangunkusumo dengan tegas menyatakan bahwa lebih baik beliau mati di Banda. Cipto kemudian dipindahkan ke Makassar, lalu ke Sukabumi pada tahun 1940. Sayangnya, udara Sukabumi cukup dingin sehingga kurang baik bagi kesehatan beliau. Untuk itu, beliau dipindahkan kembali ke Jakarta hingga Dokter Cipto Mangunkusumo wafat pada 8 Maret 1943.” Penggalan teks narasi biografi di atas menceritakan perjalanan Cipto Mangunkusumo dari latar belakang pengasingannya ke Banda Neira di tahun 1927 hingga informasi wafatnya pada 1943. Contoh tersebut mengandung informasi yang jelas, faktual, dan kronologi peristiwa yang berurutan. 10. Contoh Teks Narasi Pendek “Akhirnya, hari ini tiba. Aku dan keluargaku akan pergi ke Planetarium Jakarta. Aku bangun pukul pagi, kemudian membantu ibu mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa. Sebelum pergi, kami sarapan terlebih dulu hingga pukul kami berangkat menuju kebun binatang Planetarium. Ayah dan ibuku duduk di depan, sedangkan aku dan kakakku duduk di belakang mobil.” Contoh narasi pendek ini menceritakan persiapan rekreasi sebuah keluarga ke Planetarium Jakarta. Cerita dimulai dari pukul pagi hingga pagi dan dituliskan dengan efektif sebagai suatu contoh teks narasi pendek yang baik. 11. Contoh Teks Narasi tentang Covid 19 “Kasus positif Covid-19 di Jakarta masih terus bertambah sejak kali pertama diumumkan 2 Maret 2020 lalu. Pada Senin, 1 Juni kemarin, kasus positif Covid-19 di Jakarta telah mencapai pasien. Sejauh ini, total pasien dinyatakan sembuh, sedangkan 521 pasien meninggal dunia.” Pada contoh teks narasi di atas terdapat informasi yang bersifat faktual dan juga urutan waktu secara kronologis. Dengan demikian, penggalan contoh di atas termasuk teks narasi pada umumnya. 12. Contoh Teks Narasi Wawancara Q Selain skill, hal apa saja yang perlu disiapkan untuk kuliah di jurusan musik? A Saat awal memutuskan untuk kuliah musik di tahun 2012, saya sudah mempersiapkan diri sejak di kelas 10 dan melakukan riset secara holistik dan banyak bertanya ke alumnus dan teman-teman lainnya. Walaupun dalam bentuk wawancara, teks narasi tetap dapat dilakukan dengan adanya informasi yang jelas dan bersifat faktual seperti yang dicontohkan di atas. Demikian penjelasan dan kumpulan contoh teks narasi yang penting untuk diketahui. Semoga informasi dalam artikel kali ini menambah wawasan kamu dan lebih memahami karangan cerita teks narasi. Agar semakin semangat belajarnya, jangan lupa untuk tetap belajar bersama Quipper Video. Kamu bisa cari info lengkapnya di sini. Tidak hanya bisa mempelajari materi berbagai mata pelajaran, kamu juga bisa belajar bareng tutor profesional melalui rangkuman, kumpulan video, dan latihan soal. Buruan daftar, ya! [spoiler title=SUMBER]
Alammerupakan tumpuan masyrakat indonesia dalam menjalani hidup. hal itu di karnakan sebagian besar penduduk indonesia bekerja sebagai petani. tetapi alam juga lah yang dapat menghacurkan segala sesuatu tersebut. banyak bencana alam yang terjadi di indonesia seperti, gunung meletus, gempa bumi, bahkan yang lebih dahsyat lagi yaitu tsunami
Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Contoh Karangan Narasi yang dimana dalam hal ini meliputi contoh tentang Pendidikan, Liburan, Lingkungan, Guru, Sekolah dan Pengalaman Pribadi, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Berikut dibawah ini terdapat beberapa contohnya antara lain sebagai berikut 1. Contoh Karangan Narasi Tentang Pendidikan Bapak Pendidikan Nasional Dunia pendidikan akan selalu berterimakasih terhadap jasa tokoh pelopor pendidikan sejak zaman penjajahan Belanda. Beliau adalah Ki Hajar Dewantara. Perjuangan beliau saat zaman penjajahan Belanda adalah agar rakyat pribumi dapat memperoleh hak pendidikan seperti hak para priyayi maupun orang-orang Belanda. Perjuangannya inilah yang membuat beliau dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Nama kecil beliau adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Di masa mudanya, Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial politik. Beliau selalu memberikan sosialisasi dengan tujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa bernegara. Ki Hajar Dewantara mulai aktif dalam pendidikan ketika beliau diasingkan di Belanda. Dalam masa pengasingan, beliau belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh gelas Europeesche Akte. Gelar ini menjadi berguna ketika tahun 1919 beliau kembali ke Indonesia dan berlatih menjadi guru. Langkah besar beliau adalah ketika mendirikan sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1992. Banyak halangan dan rintangan yang diluncurkan oleh pemerintah Belanda terhadap beliau. Akan tetapi beliau tetap memperjuangkan pendidikan. Hingga beliau menciptakan semboyan yang terkenal sampai sekarang. Tut Wuri Handayani di belakang memberi dorongan. Ing Madya Mangun Karsa di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa. Ing Ngarsa Sungtulada di depan memberi teladan. Semboyan ini kemudian digunakan sebagai slogan Kementerian Pendidikan Nasional. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi 7 Contoh Karangan Persuasi 2. Contoh Karangan Narasi Tentang Liburan Berlibur ke Kebun Binatang Akhirnya, hari ini tiba. Hari ini aku dan keluargaku akan pergi ke kebun binatang Ragunan. Aku bangun pagi-pagi sekali, kemudian membantu ibu mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa. Sebelum pergi, kami sarapan terlebih dulu. Pukul kami berangkat menuju kebun binatang Ragunan. Kami pergi ke kebun binatang menaiki mobil ayahku. Ayah dan ibuku duduk di depan, sedangkan aku dan kakakku duduk di belakang. 3. Contoh Karangan Narasi Tentang Lingkungan Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi. Kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit. Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air bersih merupakan barang yang langka di negeri tercinta kita ini, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, air bersih merupakan barang yang mahal dan sering diperjualbelikan. Tidak seperti halnya beberapa puluh tahun yang lalu, saat itu air bersih mudah diperoleh dan selalu berlimpah mengalir di setiap sudut tanah negeri kita ini, karena pada waktu itu belum banyak terjadi polusi air dan udara. Dari rasa dan warnanya pun saat ini berbeda tidak sealami dulu dikarenakan oleh polusi tersebut. Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita. Jumlah pencemaran yang sangat masal oleh manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah. Ada beberapa yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di Air dan di Tanah antara lain Terjadinya erosi dan curah hujan yang tinggi. Banyaknya sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk. Menyebarnya zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya. Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka, atau dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara. Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus. Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah Diare Demam berdarah Disentri Hepatitis A Kolera Tiphus Cacingan Malaria Maka yang harus kita lakukan dalam menanggulangi pencemaran air dan tanah serta terhindar dari berbagai penyakit adalah pola hidup bersih dan sehat. Hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan pola atau perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal rumah dan lingkungan sekitar rumah yang sehat. Baca Juga Artikel Terkati Tentang Materi 9 Contoh Karangan Argumentasi 4. Contoh Karangan Narasi Tentang Guru Orang Tua Kedua Guru Semua orang pasti memiliki orang tua sehingga kita bisa terlahir di dunia ini. Tapi ada istilah orang tua kedua yang ada di sekolah. Ya, itu merupakan sebutan untuk guru-guru yang ada di sekolah. Karena saat di sekolah merekalah yang membimbing, menjaga, menegur kita selama kita bersekolah. Saat kita di sekolah, ada banyak guru dengan materi yang diajarkannya masing-masing serta kepribadiannya masing-masing. Kenapa kepribadian? Itu karena kita pasti sering atau pernah menemukan guru yang sangat baik dan sabar, guru yang tegas, guru yang ditakuti murid karena sering marah, guru yang lucu sering membuat kita tertawa, dan masih banyak lagi. Ah, selain itu ada juga guru-guru yang cantik dan ganteng serta masih muda yang menjadi bahan modusanitalic murid-murid. Terlepas dari itu semua, guru merupakan kunci dimana kita bisa sukses nantinya. Para pahlawan tanpa tanda jasa. Merekalah yang selalu ada dalam suka duka saat kita menempuh pendidikan di sekolah. Mereka yang juga akan bangga jika kita meraih prestasi, mereka juga yang akan ikut bersedih jika kita mengalami kegagalan, namun mereka juga membangkitkan kita dari kegagalan tersebut. Guru, segala hormat kami untukmu. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi 20 Contoh Teks Eksplanasi Beserta Strukturnya [LENGKAP] 5. Contoh Karangan Narasi Tentang Sekolah Sebuah Pengalaman yang Mengesankan Ketika bangun pada hari Senin pagi, aku sangat terkejut karena melihat jam di kamar telah menunjukkan pukul WIB. Aku langsung bangun dan menuju ke kamar mandi. Sampai di kamar mandi tiba-tiba aku terpeleset dan hampir saja mencederaiku. Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada di dalam tas. Karena hari itu hari senin ada upacara bendera aku pulang ke rumah untuk mengambil topi. Selesai mengambil topi aku kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor. Tiba-tiba di jalan motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya habis. Terpaksa kudorong motor untuk mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin dan langsung tancap gas menuju ke sekolah. Setibanya di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir saja dimulai. Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib sekolah. Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru. Dengan leluasa serta tak kuasa kumenolak gunting yang ada digengaman guru mencabik-cabik rambutku. Dengan rambutku yang tak karuan, aku langsung masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Rupaya pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah PR dan aku lupa mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk membuat tugas itu sebanyak tiga kali. Aku langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru. Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena jam pelajarannya kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain di kelas sehingga aku pun merasa terganggu. Aku menegurnya supaya tidak ribut lagi, ternyata mereka tidak senang dan tidak terima atas teguranku. Temanku tadi langsung merobek tugas yang sedang kubuat. Aku merasa kesal dan tanpa basa-basi lagi aku langsung menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian. Kemudian kami dipanggil wali kelas ke kantor untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aku ceritakan masalah tersebut dan kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan. Setelah itu kami disuruh untuk melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah aku merasa senang karena permasalahan tersebut telah selesai. Aku bercerita tentang kejadian-kejadian yang aku alami di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang tuaku pun menasehati agar selalu mengerjakan tugas tersebut dan mentaati peraturan tata tertib yang ada di sekolah. 6. Contoh Karangan Narasi Tentang Fiksi Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi 20 Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya [LENGKAP] 7. Contoh Karangan Narasi Tentang Fakta Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang. 8. Contoh Karangan Narasi Tentang Pengalaman Pada Bulan Juni, tanggal 13 di sekolahku akan memasuki masa libur dan akan berakhir pada tanggal 15 Juli. Kami sekeluarga tidak menyipkan liburan. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Dan keesokan harinya aku mempersiapkan segalanya perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan semua pemndangannya yang menawan. Lalu kemudian sesampainya disana kami keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. waktu berlalu begitu cepat tak terasa berjam-jam telah kuhabiskan disana. Perpisahan pun terjadi ketika hari beranjak sore . Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok. 9. Contoh Karangan Narasi Singkat Sejak kecil aku gemar menari. Aku biasa berlatih menari di sebuah sanggar tari. Berbagai piala lomba menari telah aku menangi. Hingga saat ini, kegemarankuterhadap seni terutama seni-seni tradisional tidak berkurang. Selepas sekolahmenengah atas kelak aku ingin melanjutkan sekolah di institut seni. Semoga cita-citaku kelak tercapai dan menjadi penari professional. 10. Contoh Karangan Narasi Panjang Akibat Bangun Kesiangan Sinar mentari pagi menerobos masuk melewati sela-sela jendela kamarku. Sinar itu menyinari wajahku hingga aku terbangun. Aku pun membuka matak dengan sangat berat dan melihat ke arah jam dinding yang ada di kamarku. Seketika itu juga aku terkejut, ku lihat jam telah menunjukan pukul WIB. Dengan cepat aku melompat dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi. Ketika sampai di pintu kamar mandi, aku terpeleset kain basah yang ada di bawah, beruntung aku tidak jatuh dan mencederai tubuhku. Setelah mandi, aku segera berpakaian sekolah dengan rapih. Kemudian, aku sarapan pagi bersama ayah dan ibuku. Sesudahnya aku pamit kepada kedua orang tuaku dan langsung berangkat menuju sekolah dengan mengendarai sepeda motorku. Jarak dari sekolah ke rumahku tidak begitu jauh sehingga hanya sekitar 15 menit aku telah sampai di sekolah. Beruntung aku tidak terlambat, pikirku. Aku pun langsung menuju kelasku. Setibanya di sana, kulihat semua teman-teman sedang bersiap-siap mengikuti upacara. Kemudian aku juga ikut mempersiapkan diri untuk mengikuti upacara. Namun, ketika aku mencari topiku di dalam tas, betapa terkejutnya aku ternyata topiku tidak ada di sana. Aku pun mulai panik. Terbayang sudah aku akan dihukum berdiri sendiri di depan lapangan upacara dan ditertawai oleh teman- teman. Karena aku tidak mau kena hukum, aku berniat mengambil topiku yang tertinggal di dalam rumah. Kulihat pula jam masih menunjukan pukul 07. 00 wib. Aku pikir masih ada waktu bagiku untuk pulang ke rumah. Aku pun pulang kembali ke rumah. Setelah mengambil topi, aku kembali ke sekolah. Ku pacu sepeda motorku dengan sangat kencang. Namun, di tengah perjalanan motorku tiba – tiba berhenti mendadak. Aku pun semakin panik, setelah aku periksa, motorku ternyata kehabisan bensin. Terpaksa aku mendorongnya sambil mencari penjual bensin terdekat. Beruntung, aku menemukan pom bensin tidak jauh dari tempat motorku mogok. Kemudian aku membeli bensin dan langsung memacu sepeda motorku. Setelah sampaidi sekolah, semua murid telah berkumpul di lapangan upacara. Ternyata upacara baru saja akan dimulai. Aku berlari menuju ke lapangan upacara dan berbaris bersama teman – temanku. Aku pun menjadi lega karena sudah memiliki topi dan siap untuk upacara. Ketika upacara berlangsung, guru bk mengadakan razia memeriksa kerapian dan kelengkapan semua siswa. Aku pun tenang, pikirku aku tidak akan kena hukuman. Namun, tidak di sangka guru BK menghampiriku dan mencatat namaku. Ternyata aku tidak memakai ikat pinggang. Senyum yang tersembul dari pipiku tiba-tiba menghilang. Aku lupa bahwa aku belum melepaskan ikat pinggang yang masih menempel di celana pramuka. Aku pun pasrah menerima hukuman yang akan aku terima. Sehabis upacara, guru BK mengumpulkan semua siswa yang telah tercatat. Ada sekitar sepuluh orang siswa termasuk aku yang terjaring razia kali ini. Kami semua dibariskan menghadap tiang bendera selama sepuluh menit. Setelah itu, guru bk datang dan menceramahi kami. Aku hanya bisa mendengarkan perkataannya. Lalu, kami pun mendapat hukuman untuk membershihkan toilet sekolah. Tanpa bisa menghindar aku menghabiskan waktu dua jam pelajaran dengan membersihkan toilet pria yang terkenal sangat bau tersebut. Aku pun menyadari bahwa segala sesuatu yang tidak dipersiapkan akan membawa bencana. Oleh karena itu, sejak saat itu aku selalu mempersiapkan atribut sekolah sebelum tidur malam. 11. Contoh Karangan Narasi Tentang Imajinatif Ranting Tua Terlalu Bengkok Namaku adalah Clara Dakota Cortz. Aku berusia 16 tahun . Aku tinggal di sebuah desa bernama Woodland di negara Batavia. Ibuku seorang tabib yang cantik dan bijaksana, aku sangat dekat dengan ibuku. Sedangkan ayahku adalah seorang elf peri musim dingin. Tiak Heran aku memiliki tubuh seperti manusia biasa tetapi dipunggungku terdapat sepasang sayap berkilauan. Ayah dan ibuku berpisah semenjak Imaji diangkat sebagai sesepuh desa. Dia mengatakan bahwa elf, manusia, penyihir, dan para kurcaci tidak akan pernah bisa bersama. Aku heran kenapa semua makhluk tunduk dan patuh kepada si tua itu. Suatu hari aku sedang pergi jauh ke hutan bersama kucing berjubah putih mencari jamur pelelap tidur. Tiba-tiba aku dan Squishi, si kucing berjubah putih mendengar suara di balik semak terdengar orang itu sedang mengomel. ” Bagaimana caranya kalau begini ? Siapa yang akan membantuku ? Ah….. harusnya aku, bukan penyihir bodoh dan jelek itu, tapi… aku juga tidak berani mengganggunya, jadi aku harus bagaimana ? “ Dengan perlahan aku mencoba mendekat dan mencari sumber suara itu. Tidak kusangka orang yang sedang mengomel itu adalah Imaji situa berisik dan menyebalkan. “Kakek !”. Aku mencoba mengagetkannya. ” Oh ! Kau !. Gadis berdarah orange ! sedang apa kau disini bersama kucing gemuk dengan jubah putih dekilnya ? “. Kata-kata kakek yua itu memang pedas seperti biasa. “Aku sedang mencari jamur pelelap tidur , kau sendiri kakek tua ?” .”Anak kecil berdarah orange sepertimu tidak akan paham ! Darahmu terlalu kental untuk memahami masalahku . Sudah kubilang manusia dan peri tidak akan menghasilkan keturunan yang baik !”. Kakek itu malah memarahiku, lalu pergi begitu saja dengan tongkat tua bengkoknya. Sepulang dari hutan aku dan Squishi sepakat untuk tidak membicarkan kejadian buruk tadi kepada ibuku. Tapi aku tidak bisa menyembunyikan rasa kesal dan sakit hatiku. ” Ada apa sayang ? Apakah kau terluka …atau… ada ranting tua yang terlalu bengkok di hutan dan memarahimu ? ” tanya ibuku. Dia tahu aku bermasalah denga Imaji sang sesepuh bawel. Lalu aku menceritakan semuanya kepada ibuku. Kemudian dia memberi tahu aku sebuah kisah mengenai alasan Imaji melarang semua kloni akur. Ternyata, dulu ia adalah salah satu elf musim semi dengan kekuatan yang luar biasa. Namun ia menikah dengan seorang wanita cantik yang licik . Ia membujuk Imaji agar berubah menjadi manusia biasa agar semua kemampuan dan sayapnya hilang. Imaji mengira wanita itu tulus mencintainya, akan tetapi setelah lama menikah dan tak kunjung dikaruniai keturunan wanita itupun pergi meninggalkan Imaji dan memilih untuk menikah dengan seorang penyihir jahat yang telah lama membenci Imaji. Imaji merasa sangat sedih dan kesal , naumn ia tidak dapat berbuat banyak. Sejak kejadian itu, dia melarang antar kloni berhubungan apalagi menikah. Ia takut apa yang menimpanya akan terjadi pada orang lain. Hal itu memang tidak adil, tapi aku mengerti dan tidak banyak bertanya pada ibu. Aku hanya terdiam sambil menatap pohon cemara tua yang rantingnya terlalu bengkok. Seperti itulah perasaan Imaji sekarang. 12. Contoh Karangan Narasi Tentang Pengalaman Pribadi Kemah Bersama Teman-Teman Liburan semester ganjil yang lalu, aku dan teman-teman dari kelas 7 sampai dengan kelas 8 mengikuti perkemahan sekolah di Jayagiri, di kaki gunung Tangkuban Perahu. Aku dan rombongan sekolah berangkat menggunakan 2 bus. Perjananan kami tempuh selama kurang lebih 3 jam. Sesampainya di sana, aku dan teman-teman mencari tempat untuk mendirikan tenda. Kami menelusuri setiap titik tempat yang bagus dan layak untuk mendirikan tenda. Kurang lebih 2 jam pencarian tempat, akhirnya kami menemukan tempat yang cocok untuk mendirikan tenda. Tempat tersebut berada agak di atas kaki gunung Tangkuban Perahu. Tempat tersebut memiliki pemandangan yang bagus dan kondisi tanahnya yang datar memudahkan kami untuk mendirikan tenda dengan cepat. Pada hari kedua, aku dan teman-teman melakukan pendakian ke gunung Tangkuban Perahu. Kegiatan ini sangat melelahkan bagi kami. Namun, kegiatan ini juga sangat menyenangkan. Karena kami dapat menikmati pemandangan kebun teh yang sangat luas dan indah, menghirup udara yang sangat segar, serta mendengar kicauan burung dan gemercik air air yang mengaris diantara bebatuan suangai. Baguku, saat yang paling menyenangkan adalah saat kami tiba di lokasi kawah Tangkuban Perahu. Rasa lelah dan peluh keringan terasa hilang digantikan oleh rasa puas dan menyenangkan yang sukar untuk dilukiskan dengan kata-kata. 13. Contoh Karangan Narasi Tentang Pendidikan Disiplin Belajar Hikmah Disiplin dalam Belajar Rani merupakan anak ketiga dari lima besaudara. Ayah Rani adalah seorang tentara angkatan darat. Mereka sekeluarga tinggal di rumah dinas khusus TNI. Ayah Rani selalu mengajarkan kedisiplinan dalam segala hal. Mulai dari disiplin dalam beribadah, displin dalam beraktivitas, disiplin dalam berolahraga, dan disiplin dalam belajar. Ketegasan ayah Rani dalam menerapkan kedisiplinan bukan berarti membuat anak-anaknya merasa takut. Hubungan antara ayah dan anak di antara mereka terjalin sangat harmonis. Rani dan semua saudaranya diajarkan untuk selalu belajar di siang hari. Setelah pulang sekolah, ayah Rani mengajarkan untuk selalu mengerjakan semua tugas rumah yang diberikan pada hari itu. Akan tetapi aktivitas itu harus dilakukan setelah mereka menyantap makan siang. Ketika pekerjaan sekolah sudah selesai maka ayah membebaskan Rani dan saudara-saudaranya untuk bermain. Dan malam harinya, ayah mewajibkan untuk belajar dari ba’da isya sampai pukul WIB. Semua kedisiplinan ini tidaklah memberatkan bagi Rani. Bahkan kebiasaan ini justru membawa hikmah yang luar biasa. Daerah tempat tinggal Rani merupakan daerah yang masih sulit listrik. Listrik di daerah itu dapat saja mati selama seharian penuh atau bahkan sampai tiga hari. Pernah suatu ketika listrik padam di malam hari sampai menjelang subuh. Pada hari itu ada tugas sekolah yang sangat banyak bagi Rani dan teman-temannya. Ketika sesampainya di sekolah hampir semua teman-teman Rani mengeluh tidak bisa mengerjakan tugas karena listrik padam. Akan tetapi hal tersebut tidak terjadi pada Rani. Rani sudah siap dengan semua tugas untuk hari itu. Rani pun bercerita kepada guru dan semua teman-temannya bahwa ia selalu dibiasakan mengerjakan tugas sekolah saat siang hari. Alhasil ketika suatu ketika listrik padam di malam hari Rani tidak kebingungan karena belum mengerjakan tugas sekolah. Inilah hikmah dari kedisiplinan dalam belajar. 14. Contoh Karangan Narasi Tentang Pendidikan Ketiga Aku Menyesal Tak Berilmu Sekarang usiaku menginjak 33 tahun dan aku hanya sebagai ibu rumah tangga. Tanpa penghasilan kecuali nafkah dari suami. Aku tidak punya penghasilan sendiri. Entah pekerjaan apa yang bisa aku lakukan. Bahkan ada yang lebih buruk dari itu, mengajari anak-anakku mengerjakan PR pun aku tidak bisa. Ketika mereka bertanya tentang materi sekolahnya, aku terdiam seribu bahasa dan pada akhirnya aku menyuruh mereka mengikuti bimbingan belajar. Mungkin bagi sebagian orang bimbingan belajar adalah kegiatan yang baik bagi anak-anak. Tapi bagiku, dengan mereka ada kegiatan tambahan diluar maka makin sedikit waktu kebersamaan kami. Semua ini berawal saat usiaku 11 tahun. Waktu itu aku duduk di kelas 5 SD. Tidak seperti teman-temanku lainnya yang semangat bersekolah, aku merasa sangat bosan di sekolah. Aku sering membolos keluar sekolah. Pergi ke sawah, sungai, atau justru ke pasar. Orang tuaku tidak mengetahui semua itu. Mereka hanya tahu bahwa pagi hari aku berangkat ke sekolah dan siang harinya pulang. Adegan membolos ini aku lakukan dalam jangka waktu yang lama. Sekitar dua bulan aku lebih sering berada di luar sekolah. Hal yang tidak baik akan susah untuk ditutupi dalam jangka waktu yang lama. Hal ini pun terjadi padaku. Pihak sekolah akhirnya memberitahu kedua orang tuaku tentang kebiasaanku membolos. Orang tuaku kaget bukan kepalang. Mereka marah besar. Bahkan ayah sampai memukulku. Tak lama berselang ibuku jatuh sakit. Kata ayah ibu sakit karena memikirkanku. Aku mulai mengalah untuk terus bersekolah demi ibu. Tapi ayah selalu saja bersikap kasar kepadaku setelah kejadian itu. Terlebih lagi nilai-nilaiku kurang memuaskan bagi ayah. Aku melanjutkan sekolah sampai lulus SD. Nilaiku pun tak cukup bagus. Aku kemudian mengutarakan kepada ayah bahwa aku tak mau lagi sekolah. Aku tidak bisa lagi belajar. Bahkan aku tidak ada keinginan untuk belajar. Ayah dan ibu sudah kehabisan akal membujukku untuk bersekolah. Alhasil muncul keputusan mengejutkan dari ayah. Beliau memutuskan untuk menikahkanku. Laki-laki berumur 29 tahun menjadi pilihan ayah. Tidak terbayang olehku, menikah dengan laki-laki yang berjarak 17 tahun denganku. Tapi entah apa yang ada di pikiranku. Aku langsung menyetujui keputusan ayah. Menikah di usia belia akhirnya menjadi jalan hidupku. Kini 21 tahun telah berlalu, dan aku baru merasakan akibat tidak berpendidikan. Tidak berpendidikan sangat menyusahkan. Tidak berilmu justru membuat hidup serasa sengsara. Pendidikan SD tidak bisa menjamin kehidupan. Hidup tidak bisa hanya dibekali dengan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Aku sangat menyesal atas keputusanku 21 tahun silam. Andaikan saja dahulu aku menuruti kata ayah dan ibu, pasti aku bisa sukses seperti teman-temanku sekarang. Bahkan aku bisa merasa bangga karena bisa menjadi guru pertama bagi anak-anakku. Demikianlah pembahasan mengenai 14 Contoh Karangan Narasi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. Referensi Gb WhatsApp
Kitatakkan memberi makan Sanwirya dengan ubi beracun itu. Jadi, kita dapat berkata demi anu Sanwirya harus mendapat pinjaman padi. Meski ia tak menggarap sawah. Apa katamu Waras? Setelah semuanya terdiam lampu padam, lalu menyala di pembaringan Sanwirya. Moga-moga air matanya akan menjadi hujan yang dingin memberi rahmat kepada saya di
Dari kiri Hiromi Yoshiwara, Nozomi Kurahashi dan Asako Suzuki Tajuk karangan ini ialah makanan dan pemakanan dalam budaya melayu. Saya memilih tajuk ini kerana makanan melayu ialah salah satu ciri-ciri dalam budaya melayu. Budaya Melayu ialah budaya utama di Malaysia di samping budaya Cina, budaya India. Budaya Melayu terdiri daripada berbagai-bagai unsur, misalnya bukan sahaja makanan, bahkan pakaian, perumahan, seni dan agama Islam. Antara unsur-unsur ini, makanan Melayu menarik bagi saya kerana ada pelbagai jenis dan saya fikir makanan ada perkaitan dengan unsur-unsur yang lain, contohnya berkaitan dengan agama Islam dan cuaca di Malaysia. Unsur-unsur ini berbeza dengan unsur-unsur di dalam budaya Jepun. Oleh itu, saya boleh melihat perbezaan makanan Melayu dengan makanan Jepun dan mengetahui kenapa ada perbezaan. Sungguhpun ada perbezaan, ada persamaan juga. Kedua-dua budaya Melayu dan budaya Jepun ialah salah satu budaya Asia. Berdasarkan perbandingan di antara makanan Melayu dengan makanan Jepun, saya akan menerangkan apakah ciri-ciri makanan Melayu. Karangan ini dibahagikan kepada 5 bahagian yang utama. Pada bahagian pertama, saya menjelaskan tentang makanan Melayu dari segi bahan-bahan, cara masak, cara makan dan lain-lain. Dalam perbandingan dengan makanan Jepun, persamaan utama bahawa nasi ialah makanan utama. Selepas itu, Pada bahagian kedua, saya menerangkan pengaruh unsur budaya dalam makanan Melayu, terutamanya agama Islam. Seterusnya, dalam bahagian yang sama, saya menerangkan budaya makanan Melayu sebagai adat Melayu. Pada bahagian ketiga, saya menulis tentang makanan Hari Raya, terutamanya di Kedah. Di samping itu, saya membandingkannya dengan makanan perayaan di Jepun. Pada bahagian keempat, saya menulis tentang makanan dan pemakanan kenduri arwah yang diadakan di Kedah selepas Hari Raya. Akhirnya, saya meringkaskan ciri-ciri makanan Melayu di samping perbandingan makanan Jepun yang dituliskan pada bahagian-bahagian terdahulu. Bahagian 1 Ciri-ciri Makanan Melayu Pertama sekali, saya menerangkan ciri-ciri makanan Melayu dari segi bahan-bahan. Makanan utama ialah nasi yang dimakan dengan pelbagai jenis lauk-pauk. Ini ialah persamaan utama antara makanan Melayu dan makanan Jepun. Kedua-dua negara ini ada di Asia dan nasi ialah makanan utama di banyak negara atau bangsa di dalam Asia. Di kedua-dua negara, penanaman padi boleh ditani sebab iklim tropika dan iklim sederhana amat penting sebagai pertanian utama. Pemandangan kawasan sawah padi Gambar 1, biasanya di kampung lebih kurang sama. Bahkan, perbezaan cuaca ini menyebabkan perbezaan bahan-bahan di antara Malaysia dan Jepun. Walaupun nasi ialah makanan utama, jenis padi berbeza antara padi di Malaysia dan padi di Jepun. Selain daripada perbezaan padi, ada perbezaan yang lain. Cili, kelapa santan, ubi kayu dan pandan Gambar 2 ialah tumbuhan-tumbuhan utama yang biasanya tidak dimasak sebagai bahan makanan utama di Jepun. Tumbuhan-tumbuhan ini sesuai dengan iklim tropika untuk pertanian. Oleh itu, di Malaysia bahan-banan begini senang didapati dan dimakan. Makanan contoh yang dimasak dengan bahan-bahan ini ialah sambal yang ada pelbagai jenis, kari, nasi lemak, kuih seri muka, kuih lapis dan lain-lain. Sebaliknya, bahan-bahan yang senang didapati di Jepun dan tidak ada di Malaysia ialah Soba, atau sejenis biji-bijian, plam Jepun, ceri Jepun, bahan-bahan laut dan lain-lain. Gambar 1 Gambar 2 1 Cili; 2 Kelapa dan Santan; 3 Daun Pandan; 4 Ubi Kayu Oleh itu, ciri-ciri cita rasa makanan juga berbeza. Dalam cita rasa makanan Melayu, pedas dan manis sangat penting. Makanan Melayu berasa pedas sebab utamanya dimasak dengan cili. Masam dan masin juga ada, contohnya mangga muda dan ikan masin. Pelbagai jenis rempah ada peranan yang penting dalam cita rasa makanan Melayu. Masak dengan beberapa jenis rempah dalam satu makanan, contohnya kari. Banyak makanan Jepun berasa tidak pedas atau tawar berbanding dengan makanan Melayu. Bangsa Jepun gemar rasa tawar berbanding dengan makanan lain dan rempah pun jarang dimasak kerana ramai orang Jepun gemar makan makanan dengan rasa asal yang dipunyai bahan makanan itu. Banyak masakan Jepun dimasak dengan Dashi, atau air masak yang dimasak sekali dengan bahan-bahan contoh ikan kering atau rumpai laut. Dalam bangsa Melayu, ada perbezaan bergantung kepada kawasan-kawsan di Malaysia. Makanan Kelantan kurang pedas berbanding makanan tempat yang lain. Di setiap tempat-tempat, ada ciri-ciri cita rasa yang digemari. Cara masak biasa menggoreng, membakar, merebus serta mengukus dan ini bersama dengan cara masak di Jepun juga. Tetapi, perbezaan dengan cara masak di Jepun ialah banyak minyak digunakan bila menggoreng makanan Melayu. Antara masakan Jepun, ada banyak makanan yang dibakar contohnya ayam bakar macam Teriyaki, ikan bakar macam shioyaki, antara makanan Melayu banyak bahan digoreng. Banyak buah-buahan berbeza sebab iklim tropika, buah-buahan yang boleh ditanam berbeza. Buah-buahan tropika yang biasa dimakan di Malaysia dan jarang dimakan di Jepun ialah durian, mangga, manggis, rambutan, duku, nangka, laici dan lain-lain. Beberapa buah-buahan yang sama di antara Jepun dan Malaysia ialah tembikai dan pisang. Banyak kuih-muih dibuat dengan kelapa dan pandan. Seri muka, kuih lapis, dodol kelapa Gambar 3 dan lain-lain ialah kuih yang biasa digemari oleh semua generasi. Gambar 3 1 Kuih Seri Muka; 2 Kuih Lapis; 3 Dodol Salah satu makanan Melayu ialah Satay Gambar 4 [1]. Satay merupakan daging bakar yang dicucuk dengan lidi, dan biasanya dimakan dengan sos kacang, rasanya manis dan pedas sedikit. Daging yang dimasak sebagai satay biasa ayam, lembu, kambing, tetapi selain ini kadang-kadang ada daging arnab, kambing biri-biri dan lain-lain. Satay dibakar dengan api arang batu macam BBQ. Satay Kajang ialah satay yang terkenal kerana sedap dan lebih besar berbanding dengan satay yang lain. Antara makanan Jepun juga ada macam ini, daging ayam bakar yang dibakar dengan api arang batu, namanya Yakitori Gambar 4 [2] . Walaupun nampaknya bersama, rasanya berbeza. Yakitori biasanya dimasak dengan garam atau sos kicap Jepun, Syo-yu atau Tare yang rasanya tidak manis. Biasanya Yakitori merupakan daging ayam tetapi daging babi pun ada dan namanya Yakiton. Gambar 4 1 Satay Kajang; 2 Yakitori Bahagian 2 Makanan Melayu, Budaya dan adat Melayu Dalam bahagian ini, saya menerangkan tentang hubungan makanan Melayu dan budaya Melayu yang lain, misalnya agama, seni, budaya dan sebagainya. Makanan Melayu ada ciri-ciri tentang makanan sendiri, tetapi hubungan unsur yang lain juga menyebabkan ciri-ciri makanan Melayu. Pertama sekali, agama Islam sungguh penting dalam makanan Melayu. Mengikut agama Islam, orang Melayu yang beragama Islam mesti memilih makanan halal Gambar 5, bukan haram. Oleh itu, antara makanan Melayu, babi tidak dimasak dan arak tidak dimasak, sungguhpun arak digunakan sebagai salah satu perasa yang penting. Daging, iaitu ayam, kambing dan daging lembu, harus dimasak mengikut cara halal. Gambar 5 Tanda halal Malaysia Selain itu, perkara lain yang berkaitan dengan Islam ialah Muslim membaca doa sebelum makan makanan untuk bersyukur kepada Tuhan yang memberi makanan kita. Dalam banyak agama dan budaya, ada adat atau peraturan bahawa bersyukur terhadap makanan atau Tuhan sebelum makan. Di Jepun, ada adat bahawa sebelum makan, mengucapkan terima kasih kepada makanan, orang yang masak makanan itu dan orang yang menanam atau berladang bahan-bahan makanan. Oleh kerana itu, walaupun bangsa Melayu dan Jepun ada perbuatan untuk bersyukur sebelum makan yang dianggap persamaan tentang adat pemakanan, tetapi apa yang orang bersyukur terhadap makanan berbeza antara dua-dua kebudayaan. Bila makan makanan, bangsa Melayu pakai tangan kanan dan duduk di atas lantai serta terus letak pinggan di atas lantai. Pada asasnya menggunakan tangan sebelah kiri untuk makan diharamkan, walaupun ramai orang kadang-kadang menggunakan tangan kiri sedikit. Ini ialah salah satu pengaruh agama Islam juga. Orang Jepun biasanya pakai penyepit dengan tangan sebelah kanan dan pegang mangkuk yang ada nasi di dalamnya dengan tangan sebelah kiri semasa makan makanan. Dengan cara tradisional, orang Jepun duduk di atas lantai dan di tepi meja yang rendah, dan makanan diletakkan di atas meja itu. Bahkan, sekarang ini di antara kedua-dua bangsa, ramai orang sudah mengikut cara moden atau cara budaya barat, atau menggunakan kerusi dan meja yang tinggi. Perayaan Melayu pun ada kaitan dengan makanan Melayu. Dalam karangan ini, saya hendak menulis tentang makanan dan pemakanan Hari Raya Aidil Fitri sebagai salah satu hubungan antara perayaan Melayu dan makanan Melayu di dalam bahagian berikut. Bahagian 3 Makanan dan Pemakanan Hari Raya Aidil Fitri Dalam bahagian ini, saya menerangkan tentang makanan dan pemakanan Hari Raya Aidil Fitri. Tahun ini, saya menyambut Hari Raya Aidil Fitri kali pertama. Saya mengikut kawan balik ke kampungnya di Yan, Kedah dan menolong menyedia makanan serta makan makanan Hari Raya. Antara makanan Hari Raya Aidil Fitri yang terkenal, ada ketupat, rendang, lemang, nasi himpit, kuah lodeh dan lain-lain. Kuih raya juga ada pelbagai jenis, misalnya kuih samprit, biskut kacang, biskut gajus dan lain-lain. Gambar 6 1 Ketupat Palas dan Serunding Ayam; 2 Kari Daging; 3 Ketupat Palas Gambar 7 Lemang dan Serunding Ikan Ketupat ialah makanan Hari Raya yang paling terkenal seluruh bangasa Melayu, dimasak daripada nasi atau pulut dan dibungkuskan dengan daun kelapa atau daun palas, selepas itu direbus, atau pulut yang dimasak dahulu dibungkuskan dengan daun palas serta dibentukkan tiga segi. Di kampung, ketupat dimasak macam ini, tetapi sekarang ramai orang muda tidak tahu bagaimana buat ketupat dan beli ketupat yang dimasak atau dibungkus dengan plastik di kedai. Ketupat yang saya tolong buat dan makan di Kedah semasa menyambut Hari Raya, berbentuk tiga segi dan dibungkuskan dengan daun palas serta dalamnya ada pulut, bukan nasi atau beras. Di sana, tidak ada ketupat nasi yang menggunakan daun kelapa sebagai pembungkusnya dan berbentuk empat segi. Ketupat ini sering dimakan dengan kari daging lembu, bukan rendang atau kuah lodeh yang sering dimakan dengan ketupat, lontong dan nasi impit. Saya fikir makanan Hari Raya juga ada perbezaan antara negeri-negeri dan kaum-kaum di Malaysia. Di rumah kawan saya, kecuali ketupat dan kari daging lembu, beberapa jenis kuih disediakan untuk sambutan Hari Raya, iaitu kuih samprit, biskut gajus dan biskut kacang Gambar 8. Masak kuih ini kerja anak-anak di rumah kawan saya. Bila masak kuih-muih ini, ketuhar Gambar 9 yang saya tidak pernah tengok digunakan. Selain kuih-muih yang dibuat di rumah ini, banyak jenis kuih raya dibeli di kedai, contohnya kuih bahulu, kek coklat, biskut coklat, biskut siput, biskut nanas dan sebagainya Gambar 10. Makanan dan kuih-muih ini dimasak sebelum Hari Raya. Gambar 9 Ketuhar lama untuk membakar biskut Hari Raya Pada Hari Raya, ramai orang pergi rumah jiran-jiran, rumah keluarga dan sanak saudara. Di setiap rumah, banyak makanan raya dan kuih raya dihidangkan bila tetamu datang. Banyak rumah telah hidangkan bihun sup, bihun itu biasa berwarna kuning. Saya rasa bihun itu senang disediakan dalam kuantiti yang banyak untuk hidangan tetamu. Bahagian 4 Makanan dan Pemakanan Kenduri Arwah Semasa saya ada di rumah kawan di Kedah, selepas Hari Raya, kenduri arwah diadakan di rumah kawan tersebut. Semalamnya, jiran dan saudara datang rumah, memasak masakan kenduri dan sedia untuk dihidangkan di dalam kenduri arwah. Jiran dan saudara-mara membawa banyak pinggan, bahan-bahan makanan ke rumah kawan tersebut dan bergotong-loyong untuk kenduri. Pada hari kenduri itu, bila ramai saudara dan jiran berkumpul di rumah, makanan dihidangkan kepada orang perempuan dan budak-budak duhulu. Selepas itu, dihidangkan kepada orang lelaki Gambar 11. Semasa ramai orang lain makan, orang dapur terus bekerja, hidangkan makanan dan cuci pinggan yang sudah digunakan. Kerja orang dapur bermula dari semalamnya dan terus hingga ke petang hari kenduri itu. Pada hari ini, saya makan ulam-ulam kali pertama. Ulam ialah sayur-sayuran mentah yang boleh dimakan dengan nasi dan biasa dengan sambal belacan Gambar 12. Di Jepun juga ada sayur-sayuran yang dimakan mentah, tetapi sekarang ini orang Jepun lebih mengemari salad yang merupakan makanan di barat. Oleh itu, makan sayur-sayuran mentah pengalaman baru bagi saya. Saya rasa makan ulam dengan sambal belacan dan nasi enak dan baik untuk kesihatan. Gambar 11 Hidangan dengan banyak pinggan di dalam Kenduri Arwah [Sumber As I Write My Words ] Gambar 12 Ulam-ulaman dan Sambal Belacan [Sumber Ceritaejoy] Bahagian 5 Kesimpulan Ciri-ciri makanan Melayu biasanya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapati di kawasan tropika dan menpengaruhi rasanya. Tambahan pula, agama Islam mempengaruhi pemakanan orang Melayu iaitu hanya makanan halal sahaja dimakan. Seterusnya, cara makan orang Melayu adalah menggunakan tangan. Tetapi antara bangsa Melayu dan bangsa Jepun ada banyak persamaan juga, contohnya makan nasi sebagai makanan utama dan duduk di atas lantai. Ramai orang antara kedua-dua bangsa sudah dimodenkan dan semakin kurang jumlah orang yang mengetahui ciri-ciri tradisional macam masak cara tradisional. Saya fikir kita perlu mementingkan cara tradisional sebagai salah satu unsur yang penting untuk membentuk budaya kita. Hiromi YoshiwaraSahabat dari Jepun
. 301xiiutkw.pages.dev/867301xiiutkw.pages.dev/306301xiiutkw.pages.dev/613301xiiutkw.pages.dev/150301xiiutkw.pages.dev/946301xiiutkw.pages.dev/324301xiiutkw.pages.dev/651301xiiutkw.pages.dev/728301xiiutkw.pages.dev/327301xiiutkw.pages.dev/407301xiiutkw.pages.dev/594301xiiutkw.pages.dev/699301xiiutkw.pages.dev/168301xiiutkw.pages.dev/296301xiiutkw.pages.dev/894
karangan narasi kisah padi dari sawah ke meja makan